LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Kolaborasi dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bapelittbangda dalam memerangi angka stunting di Kabupaten Lembata lewat gelar sosialisasi bersama para kepala desa dari 9 Kecamatan di Kabupaten Lembata berlangsung pagi ini tepatnya di ballroom olympic Lewoleba.Sabtu (18/12/21)
Bupati Lembata Dr.Thomas Ola Langoday, SE,M.Si., lewat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat (Kesra), Irenius Suciyadi menuturkan pengembangan Daerah Kabupaten Lembata pada angka stunting per-Januari 2020 adalah 1.937 anak dari 10.169 Balita atau 19,05%.Dan berdasarkan hasil analisis situasi, persentase sebaran prevalensi stunting tertinggi dan menjadi prioritas pada tahun 2021 terdapat pada 55 (Lima Puluh Lima) Desa yang tersebar di 9 (Sembilan) Kecamatan.
Walaupun terdapat 55 (Lima Puluh Lima) Desa prioritas,tetapi secara keseluruhan semua Desa terdapat angka prevelensi stunting dan tetap menjadi lokus perhatian Pemerintah dalam memberikan layanan program dan kegiatan penurunan stunting.
Hal ini disebabkan karena dari hasil analisis menunjukkan bahwa cakupan layanan/intervensi masih rendah yaitu pada cakupan kesehatan ibu dan anak, konseling gizi, kebersihan dan pengasuhan orang tua,air minum dan sanitasi, pendidikan anak usia dini, perlindungan sosial dan ketahanan pangan.
Untuk itu Pemerintah Kabupaten Lembata telah mengambil langkah kongkrit melalui kebijakan percepatan penurunan angka stunting yang dilakukan melalui 2 (Dua) intervensi, yaitu intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung yang didukung dengan komitmen politik dan keterlibatan lintas sektor dalam pelaksanaannya.
Kegiatan sosialisasi penanganan stunting merupakan langkah yang penting dan strategis untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara Pemerintah,lembaga-lembaga non Pemerintah dan masyarakat.
Dalam harapannya, kesungguhan kita semua dalam mengikuti kegiatan ini agar setelah selesainya kegiatan ini mampu menghasilkan langkah-langkah konkrit berkaitan dengan penurunan stunting yang akan dilakukan pada tahun berjalan dan komitmen bersama berkaitan dengan rancangan rencana kegiatan intervensi gizi terintergrasi untuk penurunan stunting tahun 2022.*(red)