LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Minggu 31 Oktober 2021, sekitar pukul 07.30 Wita, warga desa Waijarang Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur telah dihebohkan dengan Seekor Dugong pada pukat milik Zainal Abidin yang berprofesi sebagai nelayan lokal di desa Waijarang Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata. pukat yang dipasang oleh Zainal Abidin (Nelayan), dengan Alamat Kampung Lama, Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan Kabupaten Lembata terjaring seekor Dugong yang telah dalam pukat miliknya yang berlokasi di Lokasi Wowang Bela, tepatnya di depan Lokasi Pantai Wisata Desa Waijarang.
Dihimpun oleh Lidik News.Com dalam Kronologis Kejadian, bahwa Pada hari Sabtu,30 Oktober 2021, sekitar pukul 18.00 Wita, Zainal Abidin yang berprofesi sebagai nelayan melepaskan Pukat Tanam di Lokasi Wowang Bela, Tepatnya di depan Pantai Wisata Desa Waijarang, Kecamatan Nubatukan dan kemudian yang bersangkutan kembali kerumah.
Tak disangka di hari Minggu 31 Oktober 2021, sekitar pukul 07.30 Wita, Zainal Abidin (nelayan) saat kembali ke lokasi tersebut dan mengecek pukatnya, Zainal menemukan ada seekor Dugong yang ikut terjaring dalam pukatnya. Kemudian Zainal meminta bantuan pada kakaknya dan bersama kakaknya membawa Dugong ke pantai dekat perumahan Kampung Lama Desa Waijarang Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.
Dugong tersebut diikat menggunakan tali oleh Zainal Abidin pada bagian Sirip dan Ekor kemudian dilepaskan di pantai tersebut dan ujung tali diikat pada tiang Jetty Kampung Lama Desa Waijarang dan sontak menjadi tontonan Warga.
Mendengar kabar ini , PA SIAGA AIPDA Zainudin, Kanit SPKT II AIPDA M. Sinaga bersama Piket Intel dan Piket Sabhara Turun ke Lokasi Pantai Kampung Lama Desa Waijarang Pada Pukul 12.45 Wita,guna menghimbau kepada Nelayan yang menemukan Dogung tersebut untuk di lepaskan kembali ke habitatnya di Laut Lepas.
Saat tiba di Lokasi Pa Siaga dan Kanit SPKT melakukan himbauan kepada Nelayan yang menemukan Ikan tersebut untuk segera dilepaskan ke habitatnya, Pada Pukul 13.25 Wita, Dugong tersebut berhasil dikembalikan ke laut atau ke habitatnya oleh para nelayan dengan terlebih dahulu melakukan seremonial adat yang dihadiri dan disaksikan oleh warga desa setempat.*(oi)