LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Benediktus Doman soromaking di duga bunuh diri, Pria Kelahiran Waiwaru 05-05-1985 (38) Alamat Desa Waienga Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur itu sekitar pukul 7.30.WITA ditemukan tewas di tengah bukit Tapoeha yang tergantung di pohon asam.
Kejadian ini sontak membangunkan semua mata warga Desa Waienga Kecamatan Lebatukan.
Wajah sedih terpampang di Anastasia Ina (33) istri korban, Korban diketahui memiliki 2 anak, 1 anak kandung perempuan Maria Ursula Ubah (7) yang duduk di bangku SD Kelas Satu dan satu putra bernama Benediktus Buku (12) yang duduk di bangku SD kelas enam yang bersekolah di SDK Waienga Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata.
Dihimpun media, korban bekerja sebagai karyawan di PT. CENDANA INDO PERS CABANG LEMBATA yang bergerak di budidaya mutiara yang berada di Desa Waienga Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata.
Diketahui, korban dalam kehidupan sehari-hari ditengah masyarakat baik-baik saja. Bahkan korban sempat ikut menonton pertandingan bola waktu petang kemarin dalam turnamen bola kaki antar dusun di Desa Waienga dan mengatakan jika ” siapa yang menang akan diberikan uang sebagai hadiah, “ujar salah satu warga Desa Waienga saat dijumpai wartawan.
Nona Lein (33) yang juga sebagai tetangga dekat korban kepada awak media Minggu 07 Agustus 2022 menuturkan, Pada waktu malam hari korban Sempat bertengkar sama istri dan sudah berdamai hingga dengan rasa cintanya memeluk sangat istri tercinta. Anastasia Ina (Istri) korban pun merasa baik – baik saja.
“Saat pukul 22.00.Wita korban pamit untuk pergi ke ile ape kampung halamannya, ” ujar Nona Lein.
Saat pagi hari istri korban Anastasia Ina pergi ke geraja Santu Wilhelmus Leramatan untuk melakukan ibadah gereja dan akan bertemu dewan pengurus gereja untuk ikut pembinaan komuni pertama.
Namun nasib mengatakan lain, Minggu yang malang dirasakan oleh Anastasia Ina ibu berdua anak itu bahwa suami tercinta Benediktus Doman Soromaking harus pergi menghadap sang Khalik Tuhan Pecinta Alam Semesta. Informasi ini datang dari Hermanus Hermolo warga Desa Waienga yang saat itu hendak menggembala sapi hewan ternaknya hingga menemukan korban menggantung diri di pohon asam bukit Tapoeha, Minggu, (07/08/22).
Hermanus Hermolo (35) panik dan langsung ke tengah kampung untuk memanggil , Antonia Selaka (50) , Maria Lota (38) , Benediktus Bayo Domaking (22) , Anselmus Raya Lein (18), guna mendatangi TKP dengan tujuan untuk membantu korban melepaskan tali yang terjerat di leher korban dengan cara memotong menggunakan sebilah parang.
“Mereka potong tali itu karena mereka mau bantu korban, kami pikir korban masih hidup, ternyata sudah tidak ada nafas, ” beber Eduardus Solo, Komandan Linmas Desa Waienga saat ditemui wartawan di depan Mapolres Lembata.
Aloysius Guan Lawang warga Desa Waienga itu pun datang ke TKP dan melihat kejadian tersebut dan hendak menegur agar jangan dibuka dulu mayatnya.
“saya pas sampe mereka sudah buka tali yang menjerat di leher korban dengan menggunakan sebilah parang , “ucapnya.
Atas peristiwa itu Aloysius Guan warga Desa Waienga langsung mendatangi Pospol Lebatukan untuk melayangkan Laporan.
Pantauan media, Tim Inafis Polres Lembata bersama Kasat Reskrim Iptu Yohanes Mau Blegur, SH., bergerak cepat menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan olah TKP. Namun setibanya di TKP korban sudah pada posisi terbaring di bawah tanah lantaran di bantu oleh Kelima Warga Desa Waienga yang pada awal menemukan korban tergantung di pohon asam Bukit Tapoeha Desa Waienga Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata.
Kapolres Lembata melalui Kasat Reskrim Iptu Yohanes Mau Blegur, SH., kepada wartawan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) mengatakan korban akan di bawa ke puskesmas Hadakewa untuk dilakukan Fisum luar.
“Kita bawa korban ke puskesmas Hadakewa karena ada dokter disana, ” ujar Kasat Reskrim Yohanes Mau Blegur, SH.
Sementara itu, keluarga dekat korban Elias Keluli Making mengatakan, “kita sebagai keluarga akan menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk bekerja secara profesional untuk melakukan pendalaman atas kasus meninggalnya saudara kami, ” tegas Keluli Making di depan puskesmas Hadakewa.
Pantauan media, 5 orang saksi diantaranya 2 perempuan 3 laki-laki itu di bawa ke Mapolres Lembata untuk dilakukan pendalaman dalam kasus ini. Semenatra pada TKP ditemukan motor milik korban yang berjenis Honda Blade Orange striping Putih , Handphone, Rokok Arrow 1 Bungkus yang berada di atas jok motor milik korban.