LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Kisah pilu dan tabir gelap atas kematian guru SMK Negeri 1 Atadei Selama 7 Bulan berjalan dari 13 November 2020 hingga sampai detik ini belum terang benderang,kasus kematian Agustinus Leon Tolok di belakang gedung sekolah SMK Negeri 1 Atadei belum terungkap.Atas situasi ini keluarga bersama Kuasa Hukum Datangi Polres Lembata guna bertemu dengan Kapolres Lembata AKBP Yoce Marten,SH,S.I.K.,M.I.K, dan juga kepada Kasat Reskrim Polres Lembata untuk menanyakan perkembangan kasus kematian Agustinus Leon Tolok.
Kuasa hukum Emanuel Belida wahon kepada media ini Rabu (30/6) mengatakan bahwa,”saat berkoordinasi bersama kasat Reskrim polres Lembata IPTU Komang Suka Mara,SH., berdasarkan petunjuk pada saat gelar yang sebelumnya telah dilakukan bahwa akan dilakukan pemeriksaan dan saksi tambahan penyidik dalam gelar perkara, dari pihak keluarga tetap berharap penuh pada jajaran penyidik di polres Lembata,yang dipimpin oleh Kapolres Lembata,kasat Reskrim untuk mengungkap kasus ini sampai tuntas,tentunya kedatangan saya sebagai kuasa hukum dan keluarga korban merupakan kado terindah bagi jajaran polres Lembata yang bertepatan jatuhnya HUT Bhayangkara Ke – 75 pada esok harinya dan sampai hari ini kasus kematian GT sudah berjalan 7 Bulan,”Kata Pengacara Muda Nandez Wahon.
Ditambahkan oleh keluarga Remi Tolok,” kami masih berharap penuh untuk mengungkapkan misteri kematian adik saya dan kami berharap polres Lembata lebih intens lagi dalam penanganan kasus ini ,mengingat berjalannya waktu yang kian lama dari November 2020 hingga masuk Juli 2021,sudah 7 bulan lamanya keluarga menunggu dan berharap penuh kepada Polres Lembata agar secepatnya mengungkapkan kasus ini hingga Keluarga merasa puas atas kinerja lembaga terhadap proses yang sedang berjalan dari kami pihak keluarga masih tetap percaya kasus ini masih bisa diselesaikan oleh Polres Lembata,sehingga kami masih berpegang teguh pada proses yang sedang berjalan keluarga masih menunggu hasil dari kasus ini dan semua saksi yang diambil keterangan dalam penyidikan sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dalam keterangan yang diberikan dan kasus ini cepat terungkap,”harap Remi Tolok.
“Pokoknya dalam bentuk informasi apa kami keluarga dikabarkan sehingga rasa puas itu tiba ditengah keluarga kami,sejauh ini ada perhatian dari sekolah yang mana tempat bersandarnya adik saya memberikan ilmu pendidikan kepada anak bangsa yang terletak di desa Katakeja kecamatan Atadei Kabupaten Lembata, namun naas nyawanya hilang begitu saja,adik saya meninggal di belakang sekolah SMK Negeri 1 Atadei, kepala sekolah mewakili pihak sekolah memberi kontribusi apa dalam bentuk informasi supaya kita keluarga merasa puas dengan informasi ini karena almarhum sekian tahun mengabdi di sekolah itu dan tiba-tiba meninggal dan pada saat penguburan pihak sekolah sempat hadir”, tegas Remi Tolok.
Lebih tegas dikatakan Remi Tolok selaku keluarga induk dalam harapannya kepada pihak sekolah agar bersama keluarga untuk berusaha mengungkapkan kasus kematian ini kami keluarga juga tetap siap menerima dan kita kembalikan semua kepada Polres Lembata agar bapak Kapolres Lembata serta jajaran penyidik Polres Lembata berusaha untuk menuntaskan kasus ini,”pungkas Remi Tolok.(*RG)