LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Sebanyak 46 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan 4 Pegawai Lapas Kelas III Lembata dinyatakan terkonfirmasi reaktif antigen COVID-19.
Hal ini dinyatakan secara resmi oleh Kepala Lapas Kelas III Kabupaten Lembata A.Wisnu Saputro.IP,SIP., tepat di ruang kerjanya pada Minggu 2 Mei 2021 (siang).
Orang nomor satu Lapas Kelas III Lembata menjelaskan kepada media ini timbulnya kasus orang terkonfirmasi reaktif antigen COVID-19 bermula dari ” Pada Hari Sabtu kemarin diadakan rapid test antigen untuk warga binaan kita dan juga petugas , untuk warga binaan 71 orang dan petugas 44 orang dari hasil rapid test antigen itu hasilnya sebanyak 45 orang warga binaan dan 1 berada diluar lingkup Lapas yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di RSUD Lewoleba dan 4 orang pegawai lapas dinyatakan reaktif , ” kata Wisnu.
Kemudian hasil pada hari ini adalah pengembangan dari hari Jumat ketika salah seorang warga binaan memohonkan surat keterangan kesehatan di rumah sakit umum Daerah (RSUD) dan dalam proses permohonan tersebut dokter mencurigai terhadap turunnya reaksi oksigen dan juga suhu yang cukup tinggi 37,5⁰C, sehingga dilakukan rapid test antigen dan hasilnya dinyatakan reaktif , pada hari Sabtu kemarin pihak kami berkomunikasi dengan dinas kesehatan kabupaten Lembata dan demi keamanan pihak Lapas Kelas III Lembata untuk seluruh keluarga lapas dan warga binaannya , ” tegas Wisnu.
Lanjut Wisnu, Sejak awal Pandemi tahun lalu kita sudah tidak ada kunjungan namun digantikan dengan video call serta barang titipan dan sampai dengan saat ini tidak ada kunjungan keluarga kepada warga binaan.Untuk sementara kami pertegas Protokol Kesehatan (Prokes) karena sudah ada yang terkonfirmasi reaktif antigen , ” imbuhnya.
Upaya yang dilakukan oleh Lapas Kelas III Lembata , yang pertama kami berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan satuan gugus tugas , mereka juga membantu kami dalam melakukan penyemprotan Disinfektan di lingkup Lapas Kelas III Lembata dan dalam waktu dekat ada pendistribusian vitamin oleh dinas kesehatan kabupaten Lembata kepada kami dan juga secara internal kami sudah memisahkan blok warga binaan pada kamar hunian antara yang reaktif dan non reaktif ,setiap pagi kami juga upayakan mereka berjemur secara bergantian dengan mobilitas yang terbatas sementara dari sisi makan dan minuman diupayakan untuk peningkatan suplemen guna peningkatan daya tahan tubuh selain vitamin dan tambahan suplemen makanan , kami akan terus memantau terhadap perkembangan warga binaan yang ada di dalam karena kebanyakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan itu merupakan deteksi dini kami.Kalaupun nanti warga binaan yang ada di dalam ada gejala lanjut maka secepatnya akan kami koordinasikan kepada dinas kesehatan dan gugus tugas COVID-19 yang ada di Kabupaten Lembata.
Sementara 1 warga binaan saat ini masih diisolasi di RSUD Lewoleba yang mana warga binaan ini mengajukan keperluan untuk remisi perubahan pidana namun naas dalam perjalanan diketahui reaktif pasalnya warga binaan itu mempunyai penyakit bawaan atau Komorbit dalam bahasa medisnya , sehingga diteruskan untuk di opname dan dirawat disana agar terpantau kesehatannya.
Pada kesempatan baik ini Wisnu juga menyampaikan pesan dan harapan kepada publik dan masyarakat tentunya lebih berhati-hati dan tetap waspada terhadap Virus Corona kami juga memohon dukungan selama kami menjalankan isolasi mandiri dan Protokol Kesehatan (Prokes) agar semua bisa pulih dan menjadi penyintas di Negeri ini , ” tutup Wisnu,Kalapas Kelas III Lembata.*(Roy)