Lidik News.Com | Lewoleba – Heboh 2 Korban Desa Ile Kimok Kecamatan Atadei diduga dibacok oleh JT (41) asal kota Manado Sulawesi Utara menggunakan parang.2 korban diantaranya adalah MT (46) calon istri dan ML (16) anak mantu .
Aksi nekad yang dilakukan oleh JT berawal dari rumah dengan bertengkar bersama calon istrinya dan berlanjut pergi ke kebun bersama calon istri tepat pukul 08.00 WITA menuju ke kebun kemiri milik MT yang jauh dari rumah warga kurang lebih 1 Kilo Meter.
Hal ini di jelaskan oleh Katarina Peni (38) warga desa ile kimok ( tetangga ) sekaligus keluarga dekat korban .Menurut Katarina Peni (tetangga) sekitar pukul 11.00 WITA ML anak mantu dari MT (korban) datang dan melaporkan kejadian ini kepada Katarina Peni (tetangga) dan menceritakan bahwa ” dirinya dibacok oleh JT pada bahu kiri dengan menggunkan parang miliknya”, MT saat itu di panggil oleh Katarina Peni dan tetangga lainnya namun dirinya tak menghiraukan itu karena mengingat ibu Mertuanya MT masih berada di kebun kemiri bersama JT (pelaku).
Korban berlari menuju kekebun kemiri bersama Mergius Jawa untuk melihat ibu mertua namun nasib naas yang dialami oleh MT yang juga telah di bacok oleh JT pada kepala bagian kiri, lengan kiri, pergelangan tangan bagian kiri hampir putus dan bagian tangan kanan, kaki kiri dan kanan.
ML mengabarkan pada keluarga bahwa MT meninggal dunia namun faktanya MT dalam keadaan pingsan .hingga dilakukan upaya oleh warga setempat pada beberapa jam kemudian untuk dilarikan ke Puskesmas Waiknuit Desa Tubuk Rajan Kecamatan Atadei.
JT dikabarkan oleh sekretaris desa Dominikus Daton lewat telepon singkat bersama media ini bahwa secara data JT baru memasukan data dirinya pada bulan Juni 2019 didesa ile kimok dan memberikan bukti surat mutasi kependudukan di pemerintah desa ile kimok kecamatan Atadei.
Kehadiran JT sudah melaporkan diri pada RT setempat saat pertama kali tiba didesa ile kimok dikarenakan telah membuat kasus dan hidup bersama MT (korban),JT dikabarkan bahwa kesehariannya adalah menyandang profesi sebagai petani dan sangat tertutup , kerap kali dirinya sering membuat keributan bersama keluarga dari MT (korban) dan ketua RT.
Karena korban dari pihak keluarga tidak menyetujui kalau mereka hidup bersama lantaran karena korban MT sudah mempunyai suami sah dan memiliki 3 orang anak 2 laki-laki dan 1 orang putri, JT pernah membuat Masalah perkelahian bersama keluarga korban dan difasilitasi oleh pemerintah desa untuk diselesaikan secara baik,”ujar sekdes.
Atas perlakuan JT kepada MT (korban) akhirnya meninggal dunia, MT adalah anak kandung dari Therisia Peni (68) .Saat dilarikan ke Puskesmas Waiknuit Desa Tubuk Rajan Kecamatan Atadei,korban MT meninggal dunia karena mengalami pendarahan yang sangat banyak dan menghembuskan nafas terakhirnya tepat pukul 16.00 WITA .
Harapan dari keluarga korban” agar pelaku pembunuhan ini segera di tangkap dan di proses sesuai hukum yang berlaku.Pantauan media hingga saat ini pelaku melarikan diri dan belum ditemukan.*(Roy)