LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Dua Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) Imanuel Cahyadi dan Arjuna Putra diundang untuk hadiri pembukaan Konferensi Cabang(Konfercab) GMNI Jakarta Pusat ke-III yang di selenggarakan di gedung KNPI Rawamangun, Jumad(18/03).
Hadir secara langsung salah satu ketua DPP GMNI Imanuel Cahyadi memenuhi undangan dalam kegiatan yang bertemakan ‘Pentingnya Menjaga Persatuan Nasional Dalam Lingkup Perjuangan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Cabang Jakarta Pusat’.
Imanuel Cahyadi dalam sambutan menyampaikan terkait persatuan DPP GMNI yang sampai hari ini masih terbelah menjadi dua. Imanuel berharap ada ruang untuk bertemunya kedua DPP guna berembuk akan persatuan.
Lebih jauh Imanuel Cahyadi menyampaikan bahwa organisasi GMNI harus menyambut baik revolusi 4.0 sebagai tantangan zaman.
Demisioner GMNI Cabang Jakarta Pusat, Idan pada kesempatannya mengingatkan bahwa Konfercab merupakan ruang proses melahirkan para pemimpin di masa depan.
Selanjutnya Idan menegaskan pentingnya mengawal cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 karena kemerdekaan hanyalah sebagai jembatan emas.
“GMNI perlu mengawal cita-cita proklamasi 17 Agustus 1954. Merdeka hanya jembatan emas, hanya sebatas jembatan saja, untuk itu kita sebagai kader GMNI harus menyambungkan api semangat dari para founding father yang rela berkorban demi bangsa dan negara bukan untuk kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan,” ungkap Idan.
Ketika ditanya terkait kehadiran kedua DPP GMNI, Rikardo Nursan selaku ketua panitia menyampaikan bahwa hanya Imanuel Cahyadi yang hadir, sedang Arjuna Saputra tidak sempat hadir.
Lebih jauh Rikardo menyampaikan kekecewaannya terkait ketidakhadiran DPP pihak Arjuna Saputra yang tidak diketahui alasannya.
Sedangkan mengenai kegiatan yang diadakan, kepada media Rikardo menyatakan bahwa sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan Konfercab merupakan sebuah keharusan karena berdasarkan kepentingan organisasi dalam hal regenerasi kepengurusan GMNI tingkat cabang agar supaya GMNI tetap berjalan.
Sebagai kader, Ia menyorot perjalanan GMNI agar tetap berada pada asas perjuangannya yakni marhaenisme.
“GMNI harus tetap berada pada asas perjuangannya yakni marhaenisme yang merupakan ideologi dan lawan dari pada kapitalisme, kemudian menjadi nyawa dari setiap kader. Marhaenisme itu penting untuk dipegang menjadi senjata ampuh menghapus problematika yang sampai saat ini tidak kunjung terselesaikan,” terang Rikardo.
Dalam Konfercab yang diadakan terpilih Bung Deniao Umbu sebagai Ketua GMNI cabang Jakarta Pusat dan Sarinah Ulen Afloubun selaku Sekertaris GMNI cabang Jakarta Pusat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut para Alumni Jakarta Raya, Vhanin Pasek perwakilan DPD Jakarta Raya, dan Dandy selaku ketua DPC Jakarta Selatan.
Melalui agenda Konfercab ke-III ini, GMNI Cabang Jakarta Pusat juga kembali menekankan persatuan di dalam tubuh GMNI, bahwa sangatlah penting menjaga persatuan nasional dalam lingkup perjuangan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia.*(Van)