Lidik News.Com | Lewoleba – Wati (32) warga desa Lamaau Kecamatan Ile Ape Timur belum siap pulang dikarenakan masih trauma atas kejadian taburan vilkanik ile lewotolok pada Minggu (29/11/2020).Wanita yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dengan 2 anak memiliki riwayat jantung dan menyatakan kepada media Lidik News.Com, Senin (04/01) bahwa “saya masih takut sampai sekarang karena masih terbayang kejadian dahsyat erupsi gunung ile lewotolok saat itu”. Harapan juga diutarakan dirinya kepada pemerintah agar bisa memperhatikan kami yang masih ada disini .
Untuk saat ini saya meminta kepada kepala posko MIS Wangatoa di Kelurahan Selandoro agar saya masih tinggal disekolah dalam beberapa waktu kedepan.
kalaupun kedepan nanti pihak sekolah mulai melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) maka saya bersama 2 anak dan suami akan mencari kontrakan rumah atau kos-kosan untuk kami menetap,”ujarnya.
Hal ini di sampaikan juga oleh Ketua Posko Esa Abdullah berdasarkan keputusan pemerintah terhadap pemulangan warga terdampak dimulai dari kemarin sekitar pukul 10.00 WITA,data yang ada diposko ini sebanyak 30 KK 98 jiwa pada masa bencana erupsi Ile Lewotolok mereka masih bertahan dan pada hari Minggu (03/01) dipulangkan sebanyak 24 KK 73 Jiwa. untuk saat ini masih tersisa 6 KK 25 Jiwa .
Esa mengatakan bahwa untuk 6 KK yang masih tersisa Akan diperhatikan secara baik dengan tetap melihat logistik,dan kami akan berupaya melakukan koordinasi bersama pihak pemerintah untuk diatur secara baik ,”tandasnya.
Dari data yang tersisa 6 KK diantaranya adalah 1 ibu hamil,1 orangtua Lansia dan yang lainnya adalah ibu dan anak-anak .
Esa juga lebih jauh mengatakan bahwa untuk saat ini mereka meminta agar untuk sementara waktu mereka masih berhuni sementara , suami mereka akan mencari pekerjaan baru di kota Lewoleba untuk menopang kebutuhan ekonomi mereka .
Kepala Sekolah MIS Wangatoa Kelurahan Selandoro Syahril Pali juga memberikan dukungan 2 ruangan kelas untuk menetap semntara waktu dan merespon baik atas keberadaan warga yang masih mau menetap .
Esa melanjutkan bahwa untuk para pengungsi selama mereka berada diposko ini,tidak ada kekurangan atau kendala yang didapatkan ,bahkan pemerintah sangat luar biasa melakukan pelayanan dan memperhatikan para pengungsi yang ada disini hingga kembali ke kampung kemarin.
Sementara Thomas Tip Des selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD kabupaten Lembata membenarkan bahwa hingga hari ini masih ada warga pengungsi asal desa Lamaau Kecamatan Ile Ape Timur yang ada di posko MIS Wangatoa Kelurahan Selandoro .
Pihaknya akan berkoordinasi agar warga yang masih ada diposko akan diupayakan pemulangan , jika warga masih berada diposko maka masih tergolong Pengungsi karena semua warga pengungsi selain Desa Jontona sudah kami pulangkan.
Lebih jauh Kalak BPBD selaku kepala komando penanganan bencana mengatakan,saat ini kami masih selalu melakukan koordinasi bersama PVMBG yang ada di Lembata karena situasi gunung ile Lewotolok sudah mengalami insenitas penurunan untuk itu warga dipulangkan ,soal bunyi gemuruh dan semburan yang masih terlihat itu sudah sangat kecil pasalnya itu sifat gunung berapi yang masih aktif,”tandasnya.
Memang ada permintaan dari mereka bahwa menurut laporan dibidang operasi ada 6 KK yang masih tertinggal diposko MIS Wangatoa ,karena diantaranya mereka ada ibu hamil yang mau melahirkan yang terhitung hari dan beberapa anak yang sakit.Terkait trauma semua orang juga masih trauma bukan hanya mereka saja sehingga saya berpesan kalau boleh mereka juga pulang agar tidak terkesan bahwa pemerintah tidak berpihak kepada siapapun .
Harapan saya kepada warga terdampak erupsi Ile Lewotolok yang masih ada dalam kota lewoleba selain desa Jontona agar bisa kembali pulang dan melakukan aktifitas seperti biasa, status gunung kita memang masih siaga namun Masyarakat juga kami himbau dan berikan edukasi untuk tetap waspada dan tidak boleh melakukan aktifitas diradius 3-4 meter,sementara untuk warga yang masih ada di sini akan kami upayakan untuk selalu berkoordinasi secara baik dan akan kami pikirkan pelayanan terhadap warga yang masih ada dikota Lewoleba ,”pungkasnya.*(Roy)