LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah mutasikan AKBP Josephine Vivick Tjangkung, S.Sos.M.Ikom, Kabagbinopsnal Ditnnas Polda Metro Jaya menjadi Kapolres Lembata menggantikan Kapolres Lembata AKBP Dwi Handono Prasanto, S.I.K.
Beberapa sumber informasi yang dihimpun media ini bahwa, AKBP Vivick Tjangkung tentu tidak asing bagi kalangan masyarakat NTT. Vivick juga pernah menjadi presenter berita kriminal di stasiun TVRI dan Lativi.

Ia juga berhasil membongkar kasus gelap barang haram jenis narkoba bersama rekan-rekannya sebagai anggota tim Reserse Polda Metro Jaya kala itu dalam misinya penangkapan Ratu Ekstasi alias Zarima Mirafsur.
Tak hanya itu, Vivick Tjangkung yang pernah menjabat sebagai intel polwan yang berprestasi dan berhasil menangkap gembong narkotik intenasional (jaringan Inggris) di wilayah Jakarta.

Kartini berprestasi itu ternyata masih keturunan darah Lamalera Lembata, NTT. Vivick dalam korps intelijen Polda Metro Jaya merupakan satu-satunya intel Polwan yang dibanggakan karena berbagai prestasi baik yang sudah diperolehnya.
Diketahui bahwa, ada tujuh Kapolres yang dimutasi yakni, Kapolres Manggarai Barat, Kapolres Alor, Kapolres Kupang, Kapolres Sumba Barat, Belu, Kapolres Manggarai dan Kapolres Lembata.

Selain itu, Mutasi kali ini juga pada Karo Ops Polda NTT, Kombes Pol Widoni Fedri, S.I.K.,S.H.,berpindah menjadi Karo Rena Polda Maluku menggantikan Kombes Pol Sus Edy Tafif yang dimutasi ke Dit Binmas Korbinmas Baharkam Polri. Kombes Pol Deonijiu De Fatima, S.I.K.,S.H.,yang baru menyelesaikan pendidikan Sesko TNI TA 2022 menjadi Karo Ops Polda NTT.
Sedangkan AKBP Josephien Vivick Tjangkung adalah perwira menengah. Sebelumnya menjabat sebagai Kabagbinopsnal Ditbinmas Polda Metro Jaya.

Dilansir dari berbagai sumber, Vivick merupakan sosok salah satu anggota polisi yang berhasil menangkap Zarima Mafsur pada 1996 silam. Penangkapan Zarima saat itu cukup menghebohkan publik, bahkan Zarima pun dijuluki sebagai Ratu Ekstasi. Tak hanya Zarima, ada lagi sejumlah deretan artis lainya yang pernah ditangkapnya saat menjabat sebagai Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan.
Pada Juni 2016, artis sinetron Restu Sinaga ditangkap karena kasus narkoba ganja dan kokain. Sepak terjang Vivick dalam memberantas narkoba tak terhenti, ditanggal 6 Agustus 2017 penyanyi Marcello Tahitoe alias Ello pun diciduknya karena kedapatan memiliki satu paket narkoba jenis ganja. Juli 2019, Jefri Nichol yang diciduk terkait kasus ganja.

Di tahun berikut, tepatnya Mei 2020 Vivick Tjangkung kembali membuat publik tersentak. Vivick bersama timnya menangkap artis Roy Kiyoshi di kediamannya di Cengkareng, Jakarta Barat. Roy kedapatan menggunakan psikotropika jenis benzo yang biasa digunakan para penderita gangguan kecemasan dan insomnia.
Masih di tahun yang sama, Vivick Tjangkung bersama timnya berhasil meringkus aktor Dwi Sasono karena menggunakan narkoba jenis ganja. Dwi diciduk dari kediamannya di Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
Selain mengemban tugas sebagai seorang polisi, Vivick Tjangkung juga berkecimpung di dunia olah vokal dan peran AKBP Josephine Vivick Tjangkung ini, sempat merilis album rekaman dan membintangi sejumlah sinetron antara lain Shakila, Oo Jekri, dan Suami, Istri & Dia.

Tak hanya itu, di bidang pendidikan, Vivick merupakan doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Sahid, Jakarta. Sosok Vivick Tjangkung sangat berprestasi kiranya karismatik ini dapat menjadi inspirasi bagi para Polwan di negeri ini untuk tak gentar memberantas narkoba.
Diketahui juga bahwa, AKBP Dr. Josephien Vivick Tjangkung, S.Sos.,M.Ikom., lahir di kota Pancasila – Kota Pelajar Kabupaten Ende pada 15 Maret 1971 dari sosok ayah Aloysius Tjangkung, dan seorang ibu Dintje Lelaona Tjangkung. Ayahnya orang Manggarai, sedangkan Ibunya berasal dari Negeri Sembur Paus Lembata, yang terkenal dengan perburuan Ikan Paus Lamalera, NTT.
Vivick Tjangkung adalah sosok Polwan pemberani dan mampu membuka tabir gelap berbagai kasus di tanah rantau. Keberanian ini semata ingin menatap masa depan kaum muda Indonesia yang lebih indah, kaum muda yang berprestasi dan berguna, bukan kaum muda yang terpuruk oleh penyakit narkoba, penyakit yang mematikan.
“Jangan pernah mengenal narkoba, ” Pesan Vivick pada generasi muda NTT. *(RG)