
LIDIK NEWS. COM | LARANTUKA – Jelang perayaan Pekan Suci Semana Santa di kota Reinha Rosari Larantuka di hiasi dengan pemandangan buruk yaitu sampah berserakan di jalanan dan tidak tertata dengan baik. Sepertinya masyarakat kita belum sadar akan kebersihan bagi dirinya mereka, sebab kebersihan adalah bagian dari integritas keimanan kita.

Situasi ini sangat mencengangkan serta menjadi pemandangan buruk di kota Larantuka yang sesaat lagi akan merayakan pelaksanaan kegiatan Semana Santa.

Tak hanya itu, kegiatan keagamaan ini tentunya di hadiri oleh banyak peziara dari luar kota Flores Timur bahkan sampai ke luar Negara Indonesia.

Salah satu warga Kelurahan Sarotari yang enggan menyebutkan namanya Kepada media ini, Senin (27/03/23) mengatakan, Ini bukan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) tapi sudah seperti Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Tak hanya itu, warga Kelurahan Sarotari ini pun kecewa berat pasalnya Jadwal pengangkutan sampah di wilayah mereka pun tidak jelas.

Lebih lanjut dikatakannya,jika ada truk pengangkut sampah pun kondisinya sudah terisi sampah yang di ambil dari TPS lain. Sehingga untuk tempat ini sampah yang di angkut hanya sedikit saja.
“Sampah tidak di buang didalam bak sampah tetapi diluar bak sampah yang selalu menutupi badan atau lorong jalan, “bebernya.
Lebih sadis lagi, aroma sampah yang tak bersahaja itu sangat menyengat dan mengganggu warga sekitarnya.
Tempat sampah ini peruntukannya untuk pasar buah.Tetapi kenyataannya pasar buah hingga saat ini tidak dioperasikan. Tetapi bak sampahnya terpakai sebagai TPS untuk semua warga bukan cuma Kelurahan Sarotari Tengah.
Mirisnya, hampir dari beberapa Kelurahan yang lain ikut berpartisipasi membuang sampah di daerah itu.
Naif, jika ini terus di biarkan, tentunya hal tersebut menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Daerah (Pemda) pada dinas Lingkungan Hidup untuk bisa menangani persoalan ini.
“Bersih itu indah, Bersih itu sehat, harusnya moto ini terus melekat pada warga masyarakat agar tidak boleh membuang sampah di tempat yang tidak layak, ” tandas warga yang enggan disebutkan namanya.
Pemerintah jangan tidur, apalagi para petugas yang sudah di gaji oleh negara harus benar bekerja untuk masyarakat. *(RG)