
LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.
Kemampuan menulis puisi merupakan salah satu kemampuan bersastra yang perlu dimiliki oleh seorang siswa. Maria Javalepangina Wujon, Siswi perwakilan dari SMAS PGRI SWASTHIKA LEWOLEBA dalam ajang memperingati HARDIKNAS 2022 keluar sebagai Pemenang Peringkat 1 mengikuti Lomba Cipta & Baca Puisi pada 27 April 2022 lalu. Hari ini, setelah selesai mengikuti Apel Bendera memperingati HARDIKNAS secara Virtual, yang pada hari ini 13 Mei 2022 di Aula Frateran DON BOSCO diumumkan setiap Mata Lomba antar pelajar tingkat SMA & SMK se-Kabupaten Lembata.

Maria J. Wujon, siswa kelas X SMAS PGRI SWASTHIKA LEWOLEBA mendapat undian 2 dari 20 Peserta Lomba. Salah satu Peserta Lomba, TDK hadir hingga sesi penarikan lOt berakhir. Ketiga Dewan Juri mengambil keputusan menganulir peserta tersebut.
Peserta lomba, menarik undian sekaligus menentukan Tema mana yg hendak ditulis. Waktu yg diberikan 90′. Suasana ruangan itu hening, dan terlihat ke 19 pena itu mulai menari di atas kertas kosong.
“GADIS BERSELENDANG”, itulah puisi yg dihasilkan Anak yg sering di sapa Rany WujOn dlm kurun waktu 90′. Mengisahkan seorangrang Gadis yg kini TDK pernah lagi menenun. Amanat yg disampaikan Rany, sungguh luar biasa.
Ketika selesai pada babak menulis, semua Peserta Lomba membacakan kembali puisi masing². Dewan Juri memilih 10 terbaik masuk pada babak Final. Rany, salah satu dari ke 10 Anak itu.
Dengan mekanisme yg sama pada babak 1, mereka mulai memainkan imajinasi berdasarkan tema yg diundi.

“AMARAH SANG RAJA MERAH”, Melukiskan tentang Erupsi Gunung Ile Lewotolok. Sebuah peristiwa alam yg meluluhlantakan sekian ribu penduduk di kaki Gunung Ile Lewotolok-Ile Ape.
Salah satu bait dlm puisi, terdapat pertanyaan reflektif…. “Apapak Penguasa Semesta sudah lelah dengan kita? Apakah ini adalah teguran Tuhan untuk kita? Sebuah hasil karya yg luar biasa…
Kemampuan menulis puisi, tidak semuda yang dibayangkan orang. Ada beberapa aspek yg mempengaruhi Ketika kita menulis puisi. Diantara, kosa kata yang minim, kurangnya minat baca, sulit mengembangkan ide, dan kurangnya keterampilan menulis. Menulis baik, belum tentu membaca baik. Begitu juga sebaliknya. Membaca baik, belum tentu menulis baik. Namun, Rani bisa memiliki dua aspek kebahasaan itu.
Rani Wujon, sangat senang bisa menjadi juara 1 mewakili Sekolahnya. Bangga, haru dan senang, hal itu diungkapkan Rani ketika ditemui setelah Kepala SMAS PGRI Symson Reynol’d DOmaking melakukan seremonial penerimaan Piala & Piagam sertifikat kejuaraan tersebut.
Sebagai orang tua kami tentunya sangat bersyukur kepada Yg Maha Esa atas prestasi anak. Kami hanya memberi dukungan yg biasa² saja selayaknya dukungan orang tua (yg pas²an dalam hal Ekonomi) kepada anak remajanya, namun atas izin-Nya maka Rany bisa meraih Trofi yg luar biasa ini. Dan terimakasih kami yg tak terhingga kepada semua guru SMA PGRI. Bp. Kepala Sekolah, Mama Ros, Mama Ance, pa Hans, pa Gusty, pa Ocep, pa Vinsen, pa Hipol dan bapa/ibu guru semuanya.
Rany bisa meraih Tropi ini juga tidak terlepas dari bimbinganmu semua. Awal sy mendaftarkan Rany ke SMA PGRI, beberapa teman saya bertanya : “Kenapa Rany ke SMA PGRI om Ano ? Kan masih ada sekolah lain yg lebih bagus.” Sy hanya senyum dan menjawab dalam nada canda : “Memangnya SMA PGRI bukan sekolah ka ? Masih dalam nada canda sy melanjutkan :
“Di SMA PGRI juga ada ruang kelas, sama seperti di sekolah lain. Jangan kita menilai SMA PGRI hanya dengan melihat bentuk fisik bangunannya. Tetapi yg perlu kita lihat adalah kualitas tenaga pendidiknya.
Saya cukup kenal sebagian besar guru² SMAGRI dan sy tau kualitas mereka”.
Maka saya dengan penuh kepercayaan mendaftarkan anak ke SMA PGRI, juga sebagai sebuah bentuk ungkapan rasa cinta saya kepada Almamater, karena kalau tidak ada SMA PGRI Lewoleba maka saya hanyalah seorang “D.O. SMP”.
Bagi adik-adik yang sudah tamat SMP, jangan ragu memilih SMA PGRI Lewoleba sebagai tempat melanjutkan pendidikan. Selain ilmu yang sudah pasti akan kalian peroleh, bakat dan talenta kalian yang masih tersembunyi juga pasti akan muncul di sana.
Sama seperti Rany, saya sebagai bapanya sangat kaget dengan talenta dia. Ternyata anak Rany memiliki bakat terselubung dan mungkin akan tetap terselubung tanpa ada bimbingan dari guru SAMGRI yang berkualitas. Jangan Ragu, “Jadikan SMA PGRI sebagai Pilihan Pertama”. PGRI pantas menjadi pilihan utama dalam mencapai cita-cita, hal ini diungkapkan ARNOLDUS WUJON Ayah dari Anak Rani Wujon ketika dihubungi Via WhatsApp.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu mantan Siswa SMA PGRI HERMAN BULE TEDEMAKING yang turut mengapresiasi pencapaian Rani dalam ajang lomba itu. Sulit bagi saya untuk melupakan SMA PGRI Swastika Lewoleba karena terlalu banyak kenangan dan pengalaman yang didapatnya di sekolah ini. Banyak hal yang diterima, akhirnya melatih pendidikan, mental, dan karakter, serta Ada penurunan uang sekolah.
“Sekolah ini mampu memberikan pendidikan dengan mutu yang tinggi.”
Guru-gurunya mengajar dengan karakter masing-masing yang unik dan membantu saya mengerti materi pengajaran dengan baik. Sekolah ini juga sangat mendukung dan membantu siswa-siswinya mengembangkan bakatnya dan berprestasi di bidangnya masing-masing.
Salah satu contoh Keberhasilan saya meraih peringkat satu lomba pidato antar SMA se kabupaten dan mewakili lembata dalam lomba pidato tingkat Provinsi dan meraih peringkat satu, semua itu tidak lepas dari didikan, dukungan, dan motivasi para guru sekolah ini.
SMA PGRI Swastika tidak hanya mempersiapkan siswanya menghadapi masa kini, tetapi juga masa depannya.
Selain pendidikan kognitif, SMA PGRI juga memberikan pendidikan secara moral dan pembentukan karakter melalui kegiatan- kegiatan ekskul seperti teater dan olahraga.
Harapan saya, sekolah ini dapat terus memajukan kualitas pendidikan bukan hanya dari sisi akademis tapi nilai2 moral para siswanya, dan untuk memajukan bangsa. Melalui media WhatsApp Alumni SMA PGRI 2013 itu sangat bangga dengan pencapaian Anak Rani.
Dimata Lomba yang lain, Anak KATARINA INAQ mendapat peringkat 3 Lomba Solo Singing. Dalam sesi penerimaan trophy penghargaan kejuaraan, Kepala SMAS PGRI Symson Reynol’d DOmaking bangga atas prestasi yang dicapai anak-anak pada lomba antar sekolah itu.*(HL)




















