LIDIK NEWS. COM | Jakarta, — Senin, 13 Oktober 2025 Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Pusat bersiap menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) II yang akan berlangsung pada 14–16 November 2025 di Jakarta. Kegiatan ini akan dilanjutkan dengan Festival Indonesia Bermain pada 15 November 2025, yang menghadirkan perwakilan KPOTI dari seluruh provinsi di Indonesia.
Dalam rapat persiapan bersama pengurus KPOTI provinsi, disepakati sejumlah poin penting terkait pelaksanaan Munas dan festival tersebut. Setiap daerah akan mengirim dua orang perwakilan, yakni ketua umum dan sekretaris jenderal bagi KPOTI yang aktif. Pembiayaan ditanggung oleh panitia Munas dan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Sementara bagi daerah yang belum memiliki kepengurusan resmi, akan diwakili oleh penggerak daerah dan tim Arsyad.
Salah satu keputusan penting hasil musyawarah tim penjaringan calon ketua umum adalah mengusulkan nama Bapak Arsyad Rasyid, yang dikenal pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Selain membahas kepemimpinan, KPOTI juga menegaskan komitmennya memperkuat data dan promosi permainan rakyat. Setiap perwakilan daerah diminta membawa satu hingga dua permainan rakyat atau olahraga tradisional khas daerahnya, lengkap dengan database potensi industri dan produk turunannya. Permainan yang diperkenalkan diharapkan memiliki nilai budaya sekaligus peluang ekonomi.
Dalam rangka menampilkan kekayaan budaya Nusantara, peserta juga akan menggunakan pakaian ksatria daerah atau busana adat masing-masing selama kegiatan berlangsung.
Bagi pengurus daerah yang masa kepengurusannya telah berakhir, KPOTI Pusat akan segera melakukan perpanjangan SK. Sementara itu, bagi daerah yang tidak aktif akan ditetapkan melalui keputusan mandatory.
Saat dihubungi Senin (13/10/2025), Ketua KPOTI Nusa Tenggara Timur, Sandro Wanga, menyatakan kesiapan penuh untuk menghadiri Munas II dan Festival Indonesia Bermain di Jakarta.
“Kami di NTT siap berpartisipasi dan membawa permainan rakyat khas daerah untuk dikenalkan di tingkat nasional. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi momentum memperkuat identitas budaya bangsa melalui permainan tradisional,” ujar Sandro Wanga.
Ia menambahkan, KPOTI NTT mendukung penuh langkah KPOTI Pusat dalam menjadikan permainan rakyat sebagai bagian dari gerakan nasional pelestarian budaya dan penguatan karakter generasi muda.
Salam KPOTI, Lestari Budayaku, Bugar Bangsaku.