
LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Berdasarkan data yang di himpun media ini bahwa gunung api Ile Lewotolok kembali mengeluarkan erupsi sebanyak 57 kali dengan ketinggian dari 200 sampai dengan 800 Meter dari permukaan kawah. Tak hanya itu, laporan dari kantor Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok terus di update kepada publik Lembata.

Laporan periode pengamatan ini tertanggal (26-03-23) Pukul 00:00-24:00 Waktu Indonesia Tengah. Gunung Ile Lewotolok dengan ketinggian1423 mdpl,terletak di Kabupaten Lembata,Provinsi
Nusa Tenggara Timur.

Data METEOROLOGI yang di sampaikan bahwa Cuaca cerah, berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 23.2-31 °C dan kelembaban udara 82-87 %.

Sementara pengamatan VISUAL, Gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 200-800 m di atas puncak kawah.

Teramati 57 kali letusan dengan tinggi 300-700 m dan warna asap putih, kelabu, dan hitam. Erupsi disertai lontaran lava pijar ke segalah arah di area puncak dan ke arah tenggara dengan radius lontaran lk.500 meter dari puncak. Erupsi disertai gemuruh lemah hingga kuat.
Dalam keterangan lainnya, secara visual guguran teramati masih berada didalam area kawah dan tingkat aktvitas gunung api Ile Lewotolok berada dalam Level II atau Waspada.

Terhadap kondisi ini maka Kantor Vulkanologi yang berada di Desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata, mengeluarkan Rekomendasi bahwa Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.
Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah gunung Ile Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.*(RG)