LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – TAK TERASA pergantian tahun terus berlalu dan tak terasa juga kasus peningkatan HIV/AIDS di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur kian meningkat.
Tabir gelap mulai kembali menyelimuti duka bagi para penderita HIV/AIDS dengan jumlah peningkatan kasus yang drastis dan fantastis kian melaju bagaikan gunung es.
Pemerhati dan staf Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kabupaten Lembata Nefri Eken yang akrab disapa “Ma’Ne” kepada Lidik News. Com Selasa petang (8/4/2025) tepat di kediamannya menyatakan bahwa jumlah kasus HIV/AIDS di Kabupaten Lembata terus meningkat.
Menurutnya dari data kasus yang ada pada tahun Desember 2023 sebanyak 306 kasus HIV/AIDS dengan pembagiannya adalah Laki-laki 156 orang,Perempuan 150 orang, yang masih hidup 192 orang dan yang telah meninggal dunia 73 orang.
Lanjut Nefri Eken, pada tahun 2024 total 60 kasus dengan kategori Laki-laki 31 orang, Perempuan 29 orang. Tahun 2025 terdapat 7 kasus baru HIV/AIDS.
Ia menambahkan total kasus HIV/AIDS dari bulan Desember 2023 sampai dengan bulan April 2025 sebanyak 259 kasus HIV/AIDS yang terhitung masih hidup di wilayah Kabupaten Lembata.
“Data KPAD ini di input dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata, ” terang Nefri Eken.
Meski demikian, dengan meningkatnya data dalam kasus HIV/AIDS di Kabupaten Lembata, KPAD Lembata berjalan pincang dikarenakan anggaran yang sangat minim.
“Ditahun 2023 KPAD bersama Puskesmas Lewoleba dan dinas Kesehatan Kabupaten Lembata telah melakukan sosialisasi dan mobile Voluntary Counseling and Testing (VCT) ke sekolah sekolah diantaranya adalah SLTP, SLTA, SMK dan juga mobile VCT ke semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Lembata berjalan lancar dengan baik, “imbuh Nefri Eken.
Nefri Eken dalam harapnya meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat memberikan perhatian khusus bagi KPAD Lembata dalam anggaran di tahun 2025.
Selain bertugas sebagai staf KPAD Lembata, Nefri Eken adalah seorang Transpuan yang berjibaku dalam misi kemanusiaan. Tak hanya itu, ia juga rela mengeluarkan anggaran pribadi untuk melakukan pertemuan bersama kelompok Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung dan tidak langsung serta Orang Dengan HIV (ODHIV) yang memerlukan pendampingan khusus.
Betapa luar biasa Transpuan Nefri Eken terus menerus membantu kerja pemerintah daerah dalam menangani masalah prilaku dan HIV/AIDS di Kabupaten Lembata.
Ia juga sering menjadi Narasumber atau pemateri pada tingkat RT/RW, OMK, Dusun, Desa serta di sekolah-sekolah tanpa meminta bayaran alias gratis karena memiliki rasa cinta yang bagitu dalam terhadap Leu Auq Lepan Batan negeri sembur paus.***(tim/red)