LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – KETUA Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lembata terjun dalam kampanye akbar Paket Tol Gas Koalisi Kerakyatan di pantai eks harnus wulen luo kota Lewoleba Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Usai dalam kampanye itu, Mochsser Haris Ali Ketua PKS mengatakan, massa yang hadir hari ini adalah murni mencintai paket Tol Gas dan tanpa dibayar.
“Partai pengusung PKS, Perindo dan partai Buruh kurang dianggap di Kabupaten Lembata calon bupati yang kami usung memiliki potensi besar memenangkan perhelatan pilkada Lembata pada 27 November 2024,’ujar Mochsser Haris Ali Ketua PKS.
Lanjut Mochsser, Koalisi kerakyatan ini bersama rakyat dan kami membuktikan massa yang hadir adalah massa murni yang mendukung paket Tol Gas.
“Massa hari ini yang datang tidak di mobilisasi dan tidak dibayar semuanya ikhlas mendukung paket Tol Gas,kami hanya diminta untuk melakukan orasi politik yang terbaik, “imbuh Haris Ali.
Menurutnya, massa yang hadir adalah massa murni paket Tol Gas dan seperti yang terlihat mereka begitu antusias mendengarkan para jurkam dalam menyampaikan orasi politik dan gagasannya untuk memenangkan paket Tol Gas Koalisi Kerakyatan.
“Gelombang dan kehadiran massa begitu luar biasa sehingga menunjukkan kepada publik bahwa paket Tol Gas sangat layak menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lembata periode 2024-2029, “tandas Ketua PKS.
Kata Haris Ali rasio pemilih bagi kaum milenial tidak diragukan lagi karena ketangguhan paket ini dalam debat kedua yang diselenggarakan oleh KPU membuktikan bahwa paket Tol Gas bersama Thomas Ola dan Gans Huarnoning mampu menjawab dan membawa aspirasi orang muda Lembata.
“Tol Gas akan merebut hati kaum milenial pasalnya akan membuka ruang pekerjaan dalam arti bukan di pemerintahan tetapi mengkriet kewirausahaan bagi kaum milenial dan stimulus pendanaan dari pihak perbankan serta membangun pendidikan dalam pelatihan mentalitas kewirausahaan, “ tegas Mochsser Haris Ali Ketua PKS.
Fakta hari ini bahwa Thomas Ola sudah memberikan bukti nyata saat menjabat 9 bulan 10 hari menjadi Bupati Lembata mengembalikan tunjangan bulanan sebesar 408 juta yang dirasakan bukan menjadi haknya dan dia menyadari bahwa banyak rakyat Lembata yang masih dalam taraf hidup susah dan belum memiliki kesejahteraan jadi baik maka ia mengembalikannya.
“Itu merupakan salah satu bukti ketika seorang pemimpin diuji dan ingin melawan korupsi, kolusi dan nepotisme di Kabupaten Lembata, “ tutup Mochsser Haris Ali Ketua PKS Lembata. ***