LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Berdasarkan laporan PVMBG Pos Pemantau Ile Lewotolok Kabupaten Lembata hasil pengamatan aktivitas gunung api Ile Lewotolok periode pengamatan Kamis 11/04/2024 pukul 06.00,Wita leleran lava terus mengalir hingga mencapai 700 meter dari atas bibir permukaan gunung Ile Lewotolok dari ketinggian 1423 MDPL, NTT.

Pantauan media, Saat ini gunung api Ile Lewotolok berada dalam status Level III Siaga.

Tak hanya itu, masyarakat juga direkomendasikan untuk terus berwaspada dan selalu mengikuti arahan serta petunjuk dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana dan terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Ile Lewotolok serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lembata.

Ada beberapa poin penting dalam rekomendasi tersebut diantaranya adalah Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok.

” Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/ kawah gunung Ile Lewotolok, “tulis Petugas PVMBG dan Petugas Posmat Ile Lewotolok Lembata dalam pesan rekomendasinya.

Masyarakat di sekitar gunung Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan serta masyarakat Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km pusat aktivitas gunung Ile Lewotolok, dan mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran/longsoran lava dan awan panas dari bagian, selatan dan tenggara puncak/ kawah gunung Ile Lewotolok.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar gunung Ile Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Ile Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.***