LIDIK NEWS. COM| LEMBATA – Festival Leva Alep tahun 2023 di Levo Lamalera, kecamatan Wulandoni, kabupaten Lembata dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, M,Si di Lapangan Waitobi, Lamalera B, Rabu (15/2/2023).
Puluhan pelaku UMKM dan berbagai hiburan bakal meramaikan event yang akan berlangsung hingga 17 Februari 2023 mendatang tersebut.
Kemendikbudristek Gelar Festival Leva Alep di Lamalera, Berikut Tujuannya Penjabat Bupati Lembata Marsianus Jawa dalam sambutannya meminta Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lembata agar memberikan intervensi anggaran untuk pengembangan pariwisata di Lamalera.
“Bapak jangan angguk-angguk saja pikir Waijarang dan Bukit Cinta tidak jelas itu. Liat yang ini. Ini lebih besar dari itu. Lebih baik intervensi bapak yang ini. Nanti orang datang ya ini Lamalera.
Ia juga berharap agar masyarakat Lamalera yang sudah menggelar Festival Leva Alep tidak perlu mendengar komentar yang tidak memberikan persatuan bagi daerah.
“Jalan saja. Yang merasakan susah senang bapa mama yang ada di sini. Karena ini adalah hidup ayah mama dan anak cucu. Jangan terlalu dengar dari luar, belajar dan bekerja demi masa depan selanjutnya,” tegas Marsianus Jawa.
Marsianus Jawa menyampaikan terima kasih kepada panitia yang sudah menginisiasi kegiatan ini dan mengakui bahwa dirinya belum terlalu mempelajari secara mendetail kegiatan ini.
Hanya saja, Festival Leva Alap adalah pesta rakyat untuk mengenang peristiwa yang pernah terjadi.
“Bicara Lamalera, konsep yang mau ditonjolkan dan angkat kembali, tidak sekedar tunjuk perahu dorong dan tikam ikan. Festival ini untuk menarik wisatawan lebih banyak datang ke Lamalera,” kata Marsianus Jawa.
Kepada masyarakat Lamalera, ia mengimbau untuk mulai menenun dengan motif khas Lamalera yakni ikan paus dan peledang.
Tenunan Lamalera jangan hanya menonjolkan corak yang ada saja, tetapi harus mulai disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya untuk dijadikan bahan pakaian seperti untuk menjahit baju.
“Sedikit ubah corak tenunan, harus tonjolkan jeda, peledang, karena di dunia luar sangat akui karena satu-satunya di dunia yang bisa tikam ikan jeda. Jadi yang harus ditonjolkan itu. Kurangi tenun sekarang. Ubah lembaran panjang dengan motif lebih manis, dengan menonjolkan Lamalera dengan tenun ikan jeda dan peledang,” katanya.
Terkait bangun rumah peledang di bibir pantai, ia minta agar bahunnya dibangun kembali dengan menyeragamkan corak dan desai bangunan yang sama dari ujung ke ujung dengan tetap mempertahankan keaslian bangunan.
Hal itu agar ketika dipandang dari laut tampak bagus dan semakin menarik minat wisatawan. Selain itu, agar dapat semakin menarik minat wisatawan untuk datang dan tinggal di Lamalera, perlu pula diperhatikan toilet di setiap rumah, serta ketersediaan air.****