LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Karamnya KM Sirimau mengisahkan cerita sedih bagi 784 penumpang dan 53 ABK yang berada di dalam kapal tersebut pada kisah tragis 17 Mei 2022 saat bertolak dari pelabuhan laut Lewoleba menuju pelabuhan lanjutan Maumere Kabupaten Sikka Provinsi NTT.
Kejadian ini sontak menjadi perhatian publik yang berada di Kabupaten Lembata dan juga secara nasional atas kejadian naas pada Kapal yang berplat merah itu karena menabrak karang dan terjebak di perairan Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Menyikapi hal ini, mantan Kepala Kamar Mesin (KKM) disalah satu perusahaan pelayaran kapal, Antonius Mado Watun pria berdarah Ile Ape warga asli Kabupaten Lembata kepada Lidik News.Com, Rabu (malam) 18 Mei 2022 menyatakan pendapatnya bahwa, pihak PELNI kiranya bisa mengambil sikap untuk mengevakuasi 784 penumpang yang sekarang berada di atas kapal KM Sirimau, dengan pertimbangan banyaknya penumpang yang berada di atas kapal dan kurangnya sarana dan prasarana kesehatan jika ada yang sakit atau menderita suatu penyakit, maka akan berakibat bagi orang atau penumpang lainnya yang ada di atas kapal.
“Situasi ini bisa berdampak pada psikologi akibat stres karena posisi kapal ini kan kandas dengan keadaan yang bisa saja menyebabkan kapal miring dan juga mempertimbangkan stok makanan atau kebutuhan makanan di atas kapal KM Sirimau,”ujarnya dengan penuh harap.
Sementara itu saat dihubungi, Panji, Kepala Pelni Cabang Lewoleba membenarkan hal tersebut usai di konfirmasi media ini lewat telepon genggam.
Dirinya mengatakan saat ini sudah ada himbauan secara resmi yakni Talking poin KM Sirimau yang terdapat 7 poin penting yang disampaikan oleh Opik Taupik selaku Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI (Persero) diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Proses olah gerak KM Sirimau masih terus dilakukan. PT PELNI (Persero) melalui Management Response Team (MRT) juga selalu siaga dan sigap untuk berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait lainnya guna memantau kondisi kapal untuk dapat segera lepas kandas serta untuk penanganan selanjutnya.
2. Upaya selanjutnya yang dilakukan adalah dengan proses olah gerak KM Sirimau yang akan dilanjutkan kembali pada 19 Mei 2022 saat pasang tertinggi.
3. Guna kepentingan evakuasi penumpang, maka KM Sabuk Nusantara 108 akan diberangkatkan dari Kupang pada 18 Mei 2022 dan diperkirakan tiba di Lewoleba pada 19 Mei 2022.
4. Untuk keamanan dalam evakuasi penumpang, maka evakuasi ini dilakukan saat pasang tertinggi pada 20 Mei 2022.
5. Adapun rute KM Sabuk Nusantara 108 yang disiagakan untuk evakuasi penumpang KM Sirimau menjadi sbb : Kupang-Lewoleba-Maumere-Mananga-Lewoleba-Balauring-Balanusa-Kalabahi
6. Seluruh penumpang beserta dengan crew KM Sirimau dalam keadaan sehat dan selamat. Kepada seluruh penumpang yang ada di KM Sirimau, kami tetap berkomitmen untuk memberikan pelayanan dan memenuhi kebutuhan.
7. Atas nama Manajemen PT Pelni (Persero) memohon maaf atas ketidaknyamanan penumpang dalam pelayaran KM Sirimau.
“Kita semua berharap agar situasi ini bisa secepatnya pulih dan para penumpang semuanya akan dijemput oleh kapal sabuk Nusantara 108 serta akan diatur secara baik dan profesional oleh pihak Kami,”tutup Panji Kacab Pelni Lewoleba.***