LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Pengelolaan dapur MBG 02 Nubatukan Lembata memasuki Minggu ke empat alami kendala berat, dapur di Longser kelurahan Lewoleba barat ini kesulitan mendapatkan daging ayam sesuai kebutuhan.
Yohanes Vianey K Burin pengelola dapur MBG 02 Nubatukan di konfirmasi melalui pesan WhatsApp Senin (1/12/2025) mengungkapkan, bahwa pihaknya saat ini memang kesulitan mendapatkan daging ayam sesuai kebutuhan.
“Kita kesulitan daging ayam di Lembata peternak kita belum bisa siapkan bahan baku sesuaikan dengan standar BGN” jelas Vian Burin.
Menurutnya, Kita minta ayam dengan berat minimal 1.5 kg tapi yang ada hanya 1.3kg karena itu saya minta pemerintah untuk agar menempatkan penyuluh yang profesional agar bisa mendampingi peternak kita sehingga kedepan kebutuhan ayam di Lembata bisa dipenuhi.
“Pemerintah keluarkan edaran batasi pasokan ayam Beku tapi disisi lain peternak ayam lokal belum mampu menyediakan ayam sesuai kebutuhan karena itu kami harap pemerintah evaluasi lagi surat edaran” tegas Burin.
Bagi Vian Dapur MBG menyediakan makan bergizi bagi generasi muda Lembata sehingga harus di siapkan bahan baku yang berkualitas, dengan petani, peternak dan nelayan kita mesti lebih profesional karena program ini sangat menguntungkan bagi mereka Vian Burin mengatakan, hingga saat ini untuk kebutuhan akan sayur masih bisa diatas. Tapi buah-buahan kita juga alami kesulitan.
Ada buah-buahan yang harga ditingkat petani sama dengan harga di pasar. Buah semangka misalnya harga di petani sama dengan harga pasar dan harga di dapur MBG sementara kita ini gunakan suplayer jadi kalau harga tidak kompetitif tentu suplayer akan cari harga yang lebih baik. Semangka dari Kupang bahkan lebih murah dari harga dipetani kita.
Ia mengatakan bahwa benar untuk dapur MBG, Bupati sudah berikan kelonggaran agar bisa datang 1000 kg/Minggu.
“Kami minta agar bupati mendorong penyuluh agar terus mendampingi petani kita secara baik dan benar karena, dapur MBG butuh pasokan bahan baku dari mereka” tutupnya.




















