LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Meiya Chatlin Witak korban penyiraman air keras pada Senin 14 Oktober 2024 pukul 6.30 Wita mendapatkan luka bakar di wajahnya dan kedua kelopak mata serta bibir mendapatkan perhatian khusus dari para dokter pasalnya sangat parah. Atas kejadian naas yang menimpa Meiya Chatlin Witak korban kekerasan terhadap anak dibawah umur dan berencana itu Meiya Chatlin Witak akhirnya dirujuk ke RSUP Prof.dr.I.G.N.G Ngoerah Bali.
Sebelumnya Meiya sempat bertahan di RSUD Lewoleba selama 3 hari guna mendapatkan pelayanan serius. Namun keterbatasan peralatan membuat korban harus ditangani secara serius oleh dokter ahli dan diputuskan pihak keluarga untuk pergi melanjutkan pengobatan di RSUP Prof.dr.I.G.N.G Ngoerah Bali.
Untuk diketahui Meiya Chatlin Witak korban penyiraman air keras diberangkatkan dari Kabupaten Lembata pada Kamis 17 Oktober 2024 tepat di bandara Wunopito Lewoleba menuju kupang menggunakan pesawat wings air dan berlanjut Kupang Denpasar menggunakan pesawat Lion Air.
Informasi yang ditelusuri Lidik News. Com, korban didampingi oleh Indah Miranti Witak (kakak korban), Yanry Tamonob (suami indah) dan salah satu perawat dari RSUD Lewoleba dan Korban tiba di Bali pada pukul 14.25 Wita.
Yanry Tamonob keluarga korban menjelaskan pelaksanaan operasi akan berlangsung di RSUP Prof.dr.I.G.N.G Ngoerah Bali. Hingga saat ini kondisi masih dalam penanganan.
“Tadi dokter evaluasi dan direncanakan untuk operasi direncanakan pukul 22.30 Wita dan setelah operasi baru dievaluasi lagi, “terang Yanri.
Ia melanjutkan saat tiba di Bali, korban langsung diarahkan untuk diperiksa guna secepatnya mendapatkan perawatan medis dan di observasi sehingga dijadwalkan untuk di operasi pada pukul 22.30 Wita di RSUP Prof.dr.I.G.N.G Ngoerah Bali.
“Jumlah biaya belum bisa dipastikan karena baru dimulai perawatan, “tandas Yanri.
Masyarakat Lembata mendoakan agar segala proses dimudahkan dalam masa perawatan Meiya Chatlin Witak korban penyiraman air keras oleh pelaku beberapa hari lalu saat korban hendak berangkat ke sekolah.
Yanri mewakili keluarga korban mengucapkan terimakasih kepada seluruh pemerhati sosial dan kemanusiaan serta pemerintah daerah kabupaten Lembata dalam mendukung proses penyembuhan anak adik kami Meiya Chatlin Witak di RSUP Prof.dr.I.G.N.G Ngoerah Bali.
“Semoga dalam operasi pertama pada Kamis malam pukul 11.30 Wita mendapatkan keajaiban bagi Meiya Chatlin Witak, “ tutupnya penuh harap. ***