LIDIK NEWS. COM | LARANTUKA – Kisah pilu dan Tragis dialami para atlet pencak silat dari Keluarga Silat Nasional Indonesia (KSN-Perisai Diri) Unit Garuda Fighter UPP Larantuka, yang berhasil mengharumkan nama Kabupaten Flores Timur di kancah nasional.
Imanuel D Klakik, Pelati cabang Keluarga Silat Nasional (KSI) mengungkapkan, Prestasi gemilang oleh para atlet yang berhasil memboyong 9 medali untuk mengharumkan nama Kabupaten Flores Timur malah dianggap berlalu begitu saja. Para atlet ini justru mengaku kecewa berat oleh sikap Pemda dan KONI Flores Timur saat mengikuti ajang Turnamen Pencak Silat Jakarta Nasional 2 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, 28–30 November 2025, beberapa waktu lalu.
“Kami pulang bawa 5 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu di ajang Turnamen Pencak Silat Jakarta Nasional 2 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, 28–30 November 2025,” ungkap salah satu Ofical usai ditemui awak media, Senin (1/12/2025)
Menurutnya, Proposal Pengajuan Dana Tak Digubris bahkan pelatih dan official tim, mengatakan bahwa mereka sejak awal telah mengajukan proposal ke beberapa instansi Pemerintah—mulai dari KONI Flores Timur, para anggota Dewan, hingga Bupati dan Wakil Bupati. Proposal tersebut diajukan untuk memenuhi kebutuhan biaya keberangkatan, akomodasi, dan perlengkapan atlet. Meski sebelumnya pihak KONI disebut meyakinkan bahwa pendanaan tersedia, pada kenyataannya rombongan atlet hanya menerima 5 juta saja.
“Kami ingin ikut ajang bergengsi ini karena membawa nama Flores Timur. Tapi kami sangat kesulitan dana,” ujarnya penuh harap.
Lanjutnya, Dana itu Habis di Perjalanan, Atlet, terpaksa para atlet mengeluarkan keuangan pribadi dan dibantu oleh orangtua para atlet. Dana Rp 5 juta itu tidak cukup untuk biaya perjalanan dari Larantuka menuju Ende.
“Dana itu habis di perjalanan tepatnya di kota Ende. Setelah itu kami terpaksa menggunakan uang pribadi para atlet yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah,” imbuhnya.
Kendati minim dukungan, semangat para atlet tidak surut. Dengan tekad dan kerja keras, rombongan berangkat ke Jakarta Timur menggunakan biaya seadanya demi mengikuti kejuaraan Nasional tersebut.
Alhasil, semangat itu membuahkan prestasi gemilang dan sukses meraih 9 medali untuk di persembahkan kepada Kabupaten Flores Timur,NTT. Total 9 atlet dan 3 official, tim ini tampil apik meraih total 9 medali dalam kompetisi tingkat SD, SMP, SMA/SMK tersebut.
“Walaupun kami kekurangan biaya, tapi anak-anak membuktikan bahwa mereka mampu membawa pulang prestasi,” tambah pelatih
Kesulitan Biaya Pulang
Ironisnya, setelah memenangkan banyak medali, tim justru terjebak kesulitan baru. Mereka mengaku tidak memiliki cukup dana untuk makan, penginapan, dan biaya kepulangan dari Jakarta ke Larantuka.
“Saat ini kami sangat membutuhkan bantuan. Kami tidak punya uang untuk makan, tidur, dan pulang. Uang kami sudah habis,” ujar official penuh harap.
Para atlet berharap ada pihak-pihak yang tergerak membantu, baik pemerintah, para donatur, maupun masyarakat umum, sehingga mereka dapat kembali ke Flores Timur dengan selamat setelah membawa pulang prestasi membanggakan tersebut.***(RS/tim/red)


















