LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Umat Islam di Lewoleba Kabupaten Lembata diajak meneladani pengorbanan dan keikhlasan Nabi Ibrahim serta kesediaan dan ketaatan Ismail. Nabi Ibrahim menunjukan sikap pengorbanan dan keikhlasan ketika diperintahkan oleh Allah untuk mengorbankan putranya Ismail kepadaNya. Sedangkan Ismail sebagai anak menunjukkan teladan kesediaan dan ketaatan saat ayahnya Nabi Ibrahim akan menyembelihnya sesuai perintah Allah.
Teladan pengorbanan Nabi Ibrahim dan ketaatan Ismail ini digambarkan dalam Kotbah perayaan Idul Adha 1444 Hijriah yang disampaikan Khatib Khaidir Elias, S.Ag, M.Ag dalam Shalat Idul Adha 1444 Hijiriah yang digelar panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Lembata di Lapangan Polres Lembata, Kamis pagi (29/06).
Keseluruhan Kotbah menampilkan tiga pesan utama Ibadah Kurban bagi umat Islam yakni tentang pengorbanan, keikhlasan dan kepekaan sosial.
Lebih lanjut dikatakan dalam kotbah bahwa; bukti dan ketaatan, kepasrahan serta pengorbanan Nabi Ibrahim ditunjukkan dengan cara menyerahkan semua urusan hanya kepada Allah SWT semata. Allah melihat kepasrahan yang ditunjukkan Nabi Ibrahim kepada perintahNya dan kemudian mengganti kurban persembahannya dengan kibas dari Surga. Ada tiga nilai dari ibadah kurban yang disampaikan dalam kotbah.
Pertama, ibadah kurban adalah pengorbanan dan kesetiaan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim diperuntukan hanya untuk Allah semata tidak untuk selain-Nya. Kisah kurban ini menegaskan penyangkalan dan pelarangan melakukan ibadah kurban yang dilaksanakan untuk sesembahan selain Allah, seperti melakukan kurban yang diperuntukan bagi sesuatu agar tidak ditimpa bencana, atau kurban yang diperuntukan bagi sesuatu yang akan mendatangkan manfaat, padahal yang dapat menimpakan bencana dan mendatangkan manfaat hanyalah Allah semata.
Ibadah kurban juga membawa pesan spiritualitas. Ibadah kurban merupakan salah satu instrument atau sarana untuk pembuktian sejauh mana keimanan seseorang kepada Allah SWT. Bentuk rasa keimanan seseorang juga meliputi keikhlasan, artinya harus murni dilakukan semata-mata mengharap ridho Allah dan dalam rangka menjalankan perintah-Nya.
Berkurban bukan karena rasa malu kepada masyarakat jika tidak berkurban karena kita orang mampu, atau karena orang mampu ingin dilihat sebagai orang yang rajin melaksanakan ibadah. Jika Itu namanya untuk pencitraan semata, dan berkurban seperti itu tidak akan pernah diterima disisi Allah SWT. Oleh karenanya, ketika melaksanakan ibadah kurban dituntut adanya keikhlasan yang tumbuh dari lubuk hati yang dalam.
Pesan ketiga ibadah kurban adalah bahwa ibadah kurban adalah bentuk kepekaan sosial. Dalam ibadah gurban juga terdapat nilai-nilai sosial, karena setiap ibadah yang Allah syar’atkan untuk hamba-Nya terkandung nilai-nilai sosial. Agama Islam adalah agama yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial.
Dalam Al Quran dan Hadits banyak ditemukan atau terkandung nilai-nilai sosial kemanusiaan. Pelaksaan ibadah kurban menerapkan nilai-nilai ini seperti menyantuni anak yatim, memberi makan fakir miskin dan lain sebagainya.Shalat Idul Adha 1444 Hijriah di Lapangan Mapolres Lembata dilaksanakan selama hampir 2 jam dimulai sejak pukul 06.30 wita. Shalat Idul Adha ini dihadiri hampir 1500 umat Islam di Kota Lewoleba dan sekitarnya. Suasana shalat berlangsung aman dan kondusif.
Selain panitia PHBI, sejumlah pihak lintas sektor juga terlibat mendukung kondusifnya shalat. Ada tim medis dan pihak keamanan. Selain dari Sat Pol PP Lembata, keamanan lokasi dan lalulintas jalan Trans Lembata dekat lokasi shalat juga didukung penuh aparat keamanan dari Polres Lembata dan personil TNI Kodim 1624 Lembata.. Bahkan Kapolres Lembata, AKBP Josephine Vivick Tjangkung juga terjun langsung bersama semua jajarannya mengamankan jalannya Shalat Idul Adha 1444 Hijirah di Kabupaten Lembata. *(red)