LIDK NEWS. COM | LEMBATA – Harga beras di sejumlah pasar dan toko di Kabupaten Lembata naik. Kenaikan harga tersebut juga terjadi pada komoditas bahan pangan lainnya, seperti cabai dan gula dan juga tepung terigu.
Situasi ini membuat warga panik dan berbondong-bondong datang menyerbu serta membeli beras di gudang Bulog Kota Lewoloba. Pasalnya takut akan kehabisan stok beras yang ada di Kota Lewoleba.
Tak hanya itu beberapa kebutuhan dasar rumah tangga seperti beras, cabai, gula serta terigu terus meroket hingga saat ini di Kabupaten Lembata, NTT.
“Harga sudah naik dan mahal sekali, kata Gregorius Beda Mukin, warga desa Riangdua, saat ditemui wartawan usai membeli beras di Gudang Bulog Kota Lewoleba, Selasa (21/2/23).
Gregorius mengaku, sudah sepekan harga beras di sejumlah pasar dan toko di Kota Lewoleba naik. Biasanya, harga per kilo Rp12.000, kini menjadi Rp14.000-Rp15.000 per kilo.
“Tidak tau alasan apa harganya naik, ini juga kami tau di FB kalau di Bulog harganya terjangkau makanya beli disini saja,” bebernya.
Kepala Gudang Bulog Cabang Lembata, Iqbal Musa Songge mengaku bahwa kenaikan harga beras ini terjadi secara Nasional.
Menurut Iqbal, masalah ini dipicu oleh Inflasi di awal tahun 2023 sehingga harga sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan.
“Termasuk beras, harganya naik cukup besar,” kata Iqbal.
Dampak kenaikan harga beras, membuat sebagian besar warga di Lembata membeli beras di Gudang Bulog Lewoleba.
“Sudah dua minggu masyarakat banyak datang beli disini, ada juga yang PNS,” ujar Iqbal.
Dirinya menjelaskan, setiap hari mereka membuka pelayanan dengan harga terjangkau. Siapa saja bisa datang membeli dengan harga per kilonya Rp9.000.
Stok beras yang ada di gudang pun diyakini mampu memenuhi permintaan seluruh warga Lembata.
“Sebelumnya 130 ton, sore ini sisa 60 ton. Tiap hari banyak orang serbu untuk beli. Besok masuk 200 ton lagi,” ucap Iqbal.
Untuk pelayanan di gudang, pihak Bulog Lewoleba hanya melayani beras kiloan. Setiap orang dibatasi membeli 5-10 kilo saja.
Pihaknya juga mengaku sudah memiliki agen beras Bulog di Pasar Pada dan Pasar Lamahora. Warga pun bisa langsung beli di dua tempat itu.
“Mereka mitra, satu kilo yang mereka jual Rp9.950, tinggal pilih saja,” tandas Iqbal.
Terpisah, Anggota DPRD Kabupaten Lembata, Kristoforus Ricam mendesak pemerintah untuk mengatasi hal ini. Bila perlu dengan opeasi pasar atau sidak.
Menurut Ricam, pemerintah harus segera mengambil sikap karena tugas mereka adalah mengawasi dan melakukan pengendalian harga.
“Apalagi mau hari raya Paskah, ini harus diatasi,” imbuh politisi muda Partai Nasdem Lembata.
Perlu diketahui, pada 2 Februari 2023 lalu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan kenaikan harga beras secara Nasional.
Berikut kenaikan harga beras menurut Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemendag RI :
(1) Harga beras medium naik sekitar 0,87% atau setara Rp11.600 per satu kilogram.
(2) Premi kelas beras melonjak ke angka Rp13.400 per kilogram (naik 0,75%).
Kondisi ini sangat memprihatinkan bagi warga masyarakat yang berada di Kabupaten Lembata secara utuh. Olehnya itu, “kita minta pemerintah secepatnya untuk melakukan operasi pasar dan bila perlu ada inspeksi lebih dini guna mencegah situasi ini, ” tuntas politisi asal NasDem yang akrab disapa koang. ***