LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Gunung api ili Lewotolok kembali mengeluarkan erupsi dengan ketinggian 300-700 meter dari permukaan, data ini diperoleh berdasarkan hasil laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ile Lewotolok di desa Laranwutun Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Selasa 21 Februari 2023.
Gunung dengan ketinggian 1423 mdpl yang berada di Kabupaten Lembata ini masih terus mendengung dan mengeluarkan erupsinya yang teramati pukul 00:00-24:00 WITA.
Hingga saat ini METEOROLOGI Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 27-29.1 °C dan kelembaban udara 70.5-81.1 %.
Berdasarkan hasil VISUAL, Gunung masih jelas terlihat hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang dan tinggi 200-700 meter di atas puncak kawah.
Tak hanya itu, Teramati 8 kali letusan dengan tinggi kolom abu 300-700 meter dan asap berwarna putih dan kelabu, di ikuti Letusan disertai gemuruh dan dentuman lemah hingga sedang, teramati sinar api dan lava pijar lk 200 m.dpck.
Namun demikian, KEGEMPAAN serta
Letusan masih menyelimuti gunung api ili Lewotolok dengan Jumlah : 8, Amplitudo : 18.3-37.8 mm, Durasi : 29-36 detik, di susul dengan Hembusan
dalam jumlah : 22, Amplitudo : 1.9-28.2 mm, Durasi : 22-51 detik, Tremor Harmonik dengan Jumlah : 1, Amplitudo : 2.4 mm, Durasi : 119 detik.
Gunung tua ini masih mengalami vulkanik Dalam dengan Jumlah : 5, Amplitudo : 1.4-6.7 mm, S-P : 0.25-0.52 detik, Durasi : 11-17 detik. Tektonik Lokal jumlah : 2, Amplitudo : 1.3-4.9 mm, S-P : 5.73-5.8 detik, Durasi : 22-26 detik.
Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Api Ili Lewotolok masih berstatus Level II Waspada, olehnya itu dari pihak Pos Pemantau Gunung Api terus memberikan rekomendasi kepada masyarakat disekitarnya maupun pengunjung atau pendaki dan juga para wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok, dan masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan Iainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat yang berada di sekitar Gunung Ili Lewotolok dapat menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.***(PVMBG-KIAN)