LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Curah hujan hari ini cukup tinggi hingga gunung api Ili Lewotolok juga mencapai lonjakan letusan mencapai 9 kali dari Laporan Aktivitas Gunung Api. Data ini diperoleh dari periode pengamatan pada tanggal 03-06-2022 06:00-12:00 WITA.
Gunung Api Ili Lewotolok dengan ketinggian 1423 MDPL yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur hingga saat ini masih terus mengeluarkan erupsinya.
Sementara itu badan Meteorologi menyatakan Cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut. Suhu udara 23.1-28.2 °C dan kelembaban udara 76.6-80.9 %.
Teramati Visual, Gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 100-700 M di atas puncak kawah.
Teramati 9 kali letusan dengan tinggi 500-700 M dan warna asap putih dan kelabu dan Gemuruh lemah. Sistem Kegempaan, Letusan terus terjadi dengan Jumlah : 9, Amplitudo : 11.5-33.1 mm, Durasi : 44-85 detik dan Guguran Jumlah : 2, Amplitudo : 1.6-2.8 mm, Durasi : 19-38 detik, Hembusan, Jumlah : 76, Amplitudo : 2.2-15.5 mm, Durasi : 17-92 detik, Tremor Non-Harmonik Jumlah : 18, Amplitudo : 2.1-10.2 mm, Durasi : 96-195 detik, Tremor Harmonik, Jumlah : 2, Amplitudo : 4-5.9 mm, Durasi : 36-115 detik, Vulkanik Dalam yang berjumlah : 2, Amplitudo : 5.3-5.8 mm, S-P : 0.2-0.8 detik, Durasi : 11-17 detik, Tremor Menerus (Microtremor)* terekam dengan amplitudo 0.5 mm (dominan 0.5 mm).
Dari Pos Pemantau menyampaikan adanya Keterangan lain dari Arah luncur guguran lava tidak teramati dikarenakan puncak gunung terhalang kabut (Visual dari pos pengamatan).
Hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Api Ili Lewotolok masih berstatus Level III Siaga. Masyarakat direkomendasikan untuk dapat memperhatikan 7 Poin penting diantaranya adalah :
- [1] Dalam Tingkat Aktivitas Level III (Siaga) Masyarakat di sekitar G. Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah G. Ili Lewotolok, dan radius 3,5 km untuk sektor timur dan tenggara.
- [2] Masyarakat Desa Jontona, Desa Lamawolo, dan Desa Lamatokan agar selalu mewaspadai potensi ancaman guguran lava pijar dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah G. Ili Lewotolok.
- [3] Mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya maka masyarakat yang berada disekitar G. Ili Lewotolok agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
- [4] Mengingat abu vulkanik hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling G. Ili Lewotolok maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
- [5] Seluruh masyarakat maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi G. Ili Lewotolok setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
- [6] Seluruh pihak agar menjaga kondusifitas suasana di Pulau Lembata, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi G. Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.
- [7] Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
*SUMBER DATA*
KESDM, Badan Geologi, PVMBG
Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok