LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Tingkat aktivitas gunung Ili Lewotolok berada pada level 3 siaga. Masyarakat diminta tidak melakukan aktifitas di dalam radius 3 km dari puncak kawah.
Untuk masyarakat desa Jontana diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak Gunung.
Terpantau ada 9 kali letusan dengan tinggi 300-500 meter dan warna asap putih dan kelabu. Letusan tersebut disertai gemuruh lemah dan lontaran lava pijar di puncak kawah. Hal tersebut diketahui dari laporan aktivitas gunung api dari hasil pengamatan di hari Jumat (11/03).
Beberapa catatan mengenai aktivitas kegempaan sebagai berikut:
1. Letusan
(Jumlah : 9, Amplitudo : 9.7-33.3 mm, Durasi : 31.4-67 detik)
2. Hembusan
(Jumlah : 24, Amplitudo : 2.4-12.8 mm, Durasi : 31-77.9 detik)
3. Tremor Non-Harmonik
(Jumlah : 8, Amplitudo : 1.9-7.9 mm, Durasi : 69-423.8 detik)
3. Tremor Harmonik
(Jumlah : 1, Amplitudo : 3.6 mm, Durasi : 89.7 detik)
4. Vulkanik Dalam
(Jumlah : 1, Amplitudo : 1.9 mm, S-P : 0.44 detik, Durasi : 6.7 detik)
5. Tremor Menerus (Microtremor)
terekam dengan amplitudo 0.5-1.5 mm (dominan 0.5 mm)
Dihimbau dan ingatkan juga kepada masyarakat yang berada di sekitar gunung agar terus memantau status dan rekomendasi gunung Ili Lewotolok yang saat ini terdapat potensi abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan(ISPA), ancaman lahar di saat musim hujan di sekitar aliran sungai yang berhulu di puncak gunung.
Kepada pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos PGA Ili Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.*(Van)