LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Ketua SOLID PAPUA (Solidaritas Dunia untuk Keadilan dan Perdamaian Papua), Gabriel Goa meminta agar hak asasi Lukas Enembe untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dapat diberikan sebagaimana dijanjikan KPK untuk berobat di Singapura. Majelis hukum harus mendengar suara korban Lukas Enembe yang adalah masyarakat asli tanah Papua.

Gabriel Goa, yang juga Ketua Kompak Indonesia, kepada media ini, Kamis, 22/6/2023 mengatakan, Tindakan kriminalisasi hukum,diskriminasi Ham dan perampokan Hak-Hak Ekosob Orang Aseli Papua oleh kaum kuasa dan kuat modal semakin masif dan sistemik di Bumi Cendrawasih,Papua. Mengapa rame-rame ke Bumi Cendrawasih,Papua karena di sana ada hasil Sumber.Daya Mineral dan Sumber Daya Alam yang belum.banyak dieksploitasi banyak.

Jawa,Sumatera,Kalimantan,Sulawesi,Nusa Tenggara dan Maluku.sudah habis-habisan dieksploitasi dan dijarah. Hak-hak Ekosob Masyarakat Adatnya dirampok dan dijarah tanpa sisa.Mereka yang kehilangan sumber mata pencaharian terpaksa.mengais.rejeki dengan mengadu nasib ke Luar Negeri.

Menurut Gabriel Goa yang juga Ketua Padma Indonesia, tragis bukannya mendapatkan Berkah tapi malapetaka menjadi Korban Human Trafficking. Kini Papua menjadi target utama.Mereka berani menghalalkan berbagai cara yang penting Papua dijarah atas nama percepatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Papua. Politik Divide et Impera Kolonial Belanda.diadopsi kaum kuat kuasa dan kuat modal untuk menguasai Papua. Siapapun.yang melawan.maka.akan.dikriminalisasi.secara hukum dan.didiskriminasi secara Ham dengan.stigmatisasi makar,koruptor dan pemabok. Bahkan lebih tragis lagi Orang.Aseli Papua diinjak-injak harkat dan martabatnya melalui ujaran.kebencian dan.rasis bahkan dicacimaki sebagai monyet.
Salahsatu Korbannya adalah salah.seorang putra Papua.yang pernah menjadi Komisioner Komnas Ham. Fakta terbaru membuktikan bahwa seorang Tokoh Orang Aseli Papua yang melawan keinginan kaum kuat kuasa dan kuat modal dikriminalisasi dan.didiskriminasi.
Terpanggil nurani kemanusiaan untuk tegaknya Keadilan untuk Orang Aseli Papua dan terciptanya Perdamaian di Bumi Cendrawasih maka kami dari SOLID PAPUA (Solidaritas Dunia untuk Keadilan dan Perdamaian Papua)menyatakan.
Pertama, mendesak Presiden RI Jokowi untuk menghentikan pendekatan keamanan.seperti yang.sudah dilakukan.di Bumi Lorosae di Bumi Cendrawasih. Jokowi perlu belajar dari Mahatma Gandhi.dan Nelson Mandela mengutamakan pendekatan Kasih Pantang Kekerasan.
Kedua, mendukung langkah Bapa Uskup Jayapura yang mengingatkan Orang Aseli Papua untuk tidak menjual tanah mereka. Faktanya terjadi.di Bumi Cendrawasih telah terjadi perampasan.Hak-Hak Ekosob Orang Aseli.Papua secara masif.dan.sistemik maka Bapa Uskup dan semua Tokoh Agama di Papua tidak hanya menghimbau dari mimbar lagi tapi berjuang bersama.umat dan Penggiat Ham.serta Pers menyuarakan dan membela voice of the voiceless melawan Penjarah dan Perampok.Bumi Cendrawasih.
Ketiga, mendesak Majelis Hukum untuk mendengarkan voice of the voiceless Orang Aseli Papua di seluruh dunia dan suara Korban Lukas Enembe,Tokoh OAP yang sedang sakit akut dan menular serta menghargai rekomendasi lembaga negara yakni Komnas HAM untuk memberikan kesempatan kepada Lukas Enembe tokoh.OAP.untuk.dirawatdi Rumah Sakit bukan dipaksa disidangkan di Pengadilan.
Jika Majelis Hakim tetap memaksakan maka Majelis Hakim ikut terlibat dalam pelanggaran Ham karena mengabaikan Hak Atas Kesehatan Orang Aseli Papua.
Keempat,mengajak Penggiat HAM Internasional dan Pers untuk mengawal persidangan Tokoh OAP Lukas Enembe dan kondisi HAM Papua. Jika majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengabaikan rekomendask KomnasHam, tidak mendengarkan jeritan hati Korban Tokoh.OAP dan voice of the voiceless OAP maka masih ada harapan yakni mengadu resmi ke Dewan Ham PBB, Penggiat Ham Internasional seperti Paus Fransiskus di Vatikan,Pengadilan HAM Internasional dan Pers Internasional.”If.you want Peace,work.for Justice!”