LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Usai Natal 25 Desember 2021 yang baru berlalu beberapa hari,kini di Kabupaten Lembata stok telur dari ayam petelur habis secara total alias kosong.
Apakah ini karena permintaan konsumen di waktu hari raya dan menyambut tahun baru?
Ditelusuri oleh Lidik News.Com di setiap pertokoan ataupun kios yang menjual telur dari ayam petelur memang tidak ada,hal ini dikarenakan cuaca ekstrem sehingga terhambatnya pendistribusian logistik berupa Sembako dan ayam petelur terhambat.
Dari kelangkaan ini harga telur di lembata mengalami kenaikan sangat drastis belakangan ini hingga mencapai 85 ribu rupiah per satu papan.
Tak hanya telur minyak goreng seperti Bimoli juga melambung jauh dari harga sebelumnya.Minyak goreng yang awalnya dengan harga 75 ribu rupiah kini melambung 110 ribu rupiah bagaikan pesawat tempur.
Derita orang kecil tiada akhir karena kita masih di tengah Pandemi Covid 19 dan lesunya ekonomi masyarakat saat ini kian berkepanjangan.
Hal senada seperti yang disampaikan oleh Rahman salah satu warga kota Lewoleba yang juga sebagai pemilik warung makan di kota lewoleba, melambungnya harga dalam situasi ini kami sangat terjepit,usaha yang kami jalankan juga mengalami pemerosotan,”ungkapnya.
Sekarang kita juga menghadapi langkahnya telur dari ayam petelur di Lembata dan saat ini tidak ada lagi stok di setiap kios.Jika ada itu pun harganya jauh melambung dan terpaksa harus di beli karena kebutuhan untuk melayani konsumen kami di warung,”jelasnya.
Saya berharap agar situasi seperti ini dapat direspon oleh pemerintah setempat berkaitan dengan naiknya harga telur dan minyak goreng,lebih jauh dirinya mengatakan mulai dari beberapa pekan lalu para penjual di setiap pertokoan sudah Seenaknya menaikan harga dan olehnya itu kami butuh pengawasan dari dinas terkait agar masyarakat jangan kaget saat kenaikan harga ini,”pungkasnya dengan penuh harap.*(red)