LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Vakum selama 2 tahun tak berlayar dan bersandar di pelabuhan laut Lewoleba, kini kabar gembira di dapatkan oleh masyarakat Lembata bahwa Kapal Pelni akan siap sandar malam ini di pelabuhan laut Lewoleba.
Dari tahun 2020 akhir Januari kapal pelayaran nasional Indonesia (Pelni) Vakum tak berlabuh lagi di pelabuhan kota lewoleba pasalnya pendangkalan kolam labuh yang saat itu telah terjadi Laka laut oleh KM.Simpho dengan material semen yang tergenang di dalam dasar laut Pelabuhan Lewoleba.
Kejadian ini tentunya menghambat proses embarkasi dan debarkasi serta melumpuhkan aktivitas pelayaran pada kapal yang hendak berlabuh di pelabuhan itu.
Panji,Kepala Pelni Lembata kepada wartawan Selasa (07/12/21) tepat di ruang kerjanya mengatakan bahwa kami vakum selama 2 tahun karena kapal Pelni belum masuk,namun hari ini secara resmi kapal Pelni KM.Sirimau akan bersandar tepat pukul 00.wita di pelabuhan Lewoleba,”terangnya.
Ini kabar baik dan gembira bagi warga Lembata yang selama ini memiliki kerinduan yang besar untuk kehadiran kapal Pelni di Lembata.Agar bisa menggunakan jasa laut dalam melakukan transportasi ke daerah tujuan yang hendak di jangkau.
Sementara diwaktu yang sama Kepala Pelni Lembata menuturkan bahwa saat ini kita masih di tengah Pandemi covid 19 olehnya itu Pelni hanya membuka pelayanan kepada para penumpang dengan kuota 50 % dan penerapan protokol kesehatan ketat,”tandasnya.
Untuk sementara kami masih berpatokan pada surat rekomendasi dari gubernur NTT dalam pelayanan pelayaran kapal Pelni dan untuk Nasional kami juga terus berkomunikasi bersama pihak dari Kemendagri tentang pelayanan pelayaran.
Sementara itu untuk para pelaku perjalan yang menggunakan jasa kapal Pelni kami menyampaikan bahwa harus mengantongi surat keterangan vaksin baik tahap pertama dan kedua serta administrasi lainnya.
Saya juga berharap agar semua penumpang yang menggunakan jasa kapal Pelni di Lewoleba bisa mengikuti himbauan ini demi keselamatan dalam perjalanan serta kenyamanan bersama dalam upaya menjaga serta memutuskan mata rantai penyebaran Covid 19 bagi para penumpang.*(red)