LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kepemudaan (PKO) Kabupaten Lembata Anselmus Asan Ola MP.,MSi., dalam tugas perdananya mengunjungi sekolah yang ada di dalam wilayah kota Kecamatan Nubatukan serta melakukan konsolidasi di semua sekolah guna mendengar secara langsung kendala apa yang dihadapi oleh semua sekolah untuk mencari solusi sambil memantau jalannya ANBK di sekolah.
Lebih jauh dirinya mengatakan bahwa untuk pelaksanaan ujian bagi para siswa dan siswi saat ini masih terkendala soal listrik dan jaringan untuk sekolah sekolah yang berada di desa sementara dari aspek sistem sudah aman dan untuk di dalam kota Lewoleba masih aman saja,”ujarnya.
Tentunya ini semua menjadi tantangan kita,kami akan mendorong komunikasi kepada pihak terkait seperti pihak desa dan upaya penambahan jaringan internet sehingga para siswa dan siswi bisa menikmati dunia pendidikan yang akan jauh lebih baik,”imbuhnya.
Sementara itu di waktu yang sama dirinya juga menerangkan untuk saat ini para siswa dan siswi dari desa Lamawolo sedang melakukan ujian di SMPN kota Lewoleba,pasalnya badai Seroja dan banjir Bandang pada 4 April lalu sudah menghancurkan Gedung sekolah milik mereka, olehnya itu kami mendorong agar para siswa dan siswi yang terdampak banjir Bandang dan Seroja untuk bisa mengikuti ujian di SMPN kota Lewoleba.
Orang nomor satu di lingkup dinas PKO Lembata mengatakan tak hanya di SMPN satu namun semua sekolah yang berada di dalam kota Lewoleba yang memiliki fasilitas lengkap dan menunjang, kami dorong untuk bisa membantu para siswa dan siswi dari daerah terdampak banjir Bandang dan Seroja pada 4 April lalu,sehingga pelayanan akan kebutuhan siswa dan siswi terpenuhi dengan baik dan maksimal dalam mengikuti ujian.
Persoalan lainnya, saat ini dihadapi oleh siswa dan siswi dari desa lamatokan dikarenakan akses jalan utama mereka terputus akibat curah hujan yang tinggi pada beberapa hari kemarin, sehingga siswa dan siswinya masih mengalami kendala,dirinya juga berupaya untuk sedang berkomunikasi dengan pihak dinas terkait dari PUPRP kabupaten Lembata agar bisa membuat jembatan sehingga akses pelayanan kepada masyarakat dalam dunia pendidikan bisa berjalan.
Disisi lain kondisi pendidikan di kabupaten Lembata sangat memprihatinkan karena kurangnya fasilitas lengkap,pria asal Adonara dengan lugas menjawab untuk SMPN atau sekolah negeri akan diupayakan dan di dorong lewat anggaran dari APBN serta APBD II sementara untuk sekolah swasta, upaya pemerintah juga membantu dan kami minta agar kepada seluruh kepala yayasan untuk selalu berkomunikasi dan bersinergi.
Target saya akan mendorong pendidikan berbasis lokal budaya sehingga dari poin ini para siswa dan siswi akan lebih mengenal budaya di daerahnya dan juga kami akan dorong lewat Perbup pada tahun mendatang,”pungkasnya.*(red)