LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Kepala Kantor Urusan Pelabuhan Kelas III Lewoleba Abdul Syukur Aklis, SE ., dalam tugas perdananya mengurai dan menata pelabuhan kota Lewoleba dengan menghadirkan tim navigasi kepelabuhanan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur guna melakukan survei kedalaman laut yang ada di pelabuhan laut kota Lewoleba.
Hadirnya tim navigasi untuk datang ke kabupaten Lembata dalam rangka survei karena pada tahun kemarin telah terjadi Laka laut oleh kapal SIMPHO di area pelabuhan laut kota lewoleba.
Kapal SIMPHO yang saat itu membawa ribuan ton semen akhirnya mengalami nasib naas dan tenggelam dalam Laka laut tepat di pelabuhan laut kota lewoleba.
Atas peristiwa ini mengakibatkan ebar kasih dan debarkasi di pelabuhan laut kota lewoleba sedikit mengalami masalah pasalnya sisa bongkahan semen masih ber karam di dasar laut ini dan hingga saat ini pelayanan pelayaran kapal Pelni demi kebutuhan masyarakat dalam transportasi laut masih di pending untuk masuk di kota Lewoleba Kabupaten Lembata.
Abdul Syukur, Kepala Kantor Urusan Pelabuhan Kelas III Lewoleba kepada media ini (11/11) menerangkan,untuk menyelesaikan persoalan ini maka tim navigasi harus turun langsung dan melakukan survei selama 6 hari kedepan guna dilaporkan hasil survei tersebut ke kantor dirjen perhubungan laut dan navigasi pusat dan tingkat provinsi sehingga menjadi dasar rekomendasi kami ajukan dan lampirkan untuk disampaikan ke Pemda Lembata,”Jelas Abdul Syukur.
Orang nomor satu lingkup kantor Syahbandar Lewoleba juga mengatakan lebih jauh untuk informasi saat ini kepada masyarakat kota Lewoleba yang belum menikmati pelayaran kapal Pelni karena masih terkendala soal peristiwa Laka laut oleh kapal SIMPHO pada tahun kemarin dengan menyisihkan sisa bongkahan semen yang berada di bawah dasar laut pelabuhan,olehnya itu pihak kami akan berupaya untuk sesegera mungkin menyelesaikan masalah ini hingga tuntas dengan pasti.
” Dalam tugas Perdana,poin pertama saya akan menyelesaikan persoalan peristiwa Laka laut tenggelamnya kapal SIMPHO dan secepatnya akan dilakukan oleh tim survei dari navigasi provinsi “
Disisi lain saya juga sebagai anak tanah Lembata yang pertama di tugaskan di Kabupaten Lembata dan kebetulan saya juga adalah orang navigasi tingkat Provinsi dan kami berupaya untuk terus mendorong percepatan proses ini dan selanjutnya akan kami sinkronkan data ke pusat, Provinsi dan juga kepada Pemda Lembata serta senergiritas dalam bertugas di Kabupaten Lembata bersama Pemda setempat,”Tegas Abdul Syukur.
Lebih jauh dijelaskan oleh Abdul Syukur bahwa kemarin telah dilakukan pembersihan oleh pihak terkait namun untuk memastikan kedepan hingga tidak terjadi keluhan maka kami harus melakukan survei dan ini menjadi dasar legal standing untuk dasar kami sesuai protapnya,secara SOP tim survei itu adalah punya kewenangan di provinsi,olehnya itu ini menjadi PR besar untuk perdana saya lakukan survei navigasi demi tercapainya tujuan bersama Pemda setempat guna pelayanan publik kepada masyarakat kota Lewoleba,”Pungkas orang nomor satu KUPP Kelas III Lewoleba,Abdul Syukur.*(red)