LIDIK NEWS.COM | FLOTIM – Dandim 1624/Flotim Letkol Czi Imanda Setyawan, S.T., M.I.P didampingi Danramil 1624-05/Solor, Kapten Inf Jhon Andreas Repi melaksanakan pelepasan bibit Tukik (Anak Penyu) yang bertempat di Pantai Jalur Gaza, Desa Sulengwaseng, Rt 012/Rw 006, Dusun 2 Lewahe, Kecamatan Solor Selatan, Kabupaten Flotim. Pada Sabtu, (18/09/2021), pukul 13.00 WITA.
Harapan saya sebagai Komandan Kodim 1624/Flotim, Letkol Czi Imanda Setyawan, S.T., M.I.P berharap kelestarian alam terutama daerah penangkapan Tukik (Anak penyu) yang bertelur secara alami di daerah Desa Sulengwaseng merupakan suatu Anugerah alam yang tidak didapatkan di setiap pesisir pantai tidak semua pesisir pantai menjadi tujuan penyu penyu laut yang bertujuan untuk bertelur dan berkembang biak. Saya hanya memberikan harapan besar kepada kelompok pecinta lingkungan yang ada di Desa Sulengwaseng ini supaya meneruskan kebiasaan kebiasaan yang baik ini sehingga keseimbangan alam di laut semakin indah.
Lanjut Dandim, “Keberadaan penyu penyu akan memberikan keseimbangan alam di laut karena kita yakin dan percaya dengan seleksi alam yang semakin berat bagi kehidupan penyu di laut dari sekian ribu telur penyu yang menetas mungkin 10/20 ekor saja yang bisa kembali untuk bertelur setelah 30 tahun di laut, itu harapan yang juga saya berikan kepada masyarakat sekitar walaupun harga telur penyu yang sangat langka ini sangat menggiurkan tapi kita sebagai manusia yang perlu melestarikan alam ini yang kita hendaknya ikut menjaga jangan kita mengeksploitasi telur penyu untuk kebutuhan yang yang bisa kita penuhi dengan berternak ayam atau kita mendapatkan Ayamnya, “Kata Dandim.
Lanjut Dandim 1624/Flotim, kegiatan ini untuk melestarikan penyu di pantai-pantai yang berada di Kabupaten Flotim dan kita sudah melakukan pelepasan Tukik (anak penyu) sekitar +-5000 Ekor di pantai Jalur Gaza di Desa Sulengwaseng, “imbuhnya.
Masih dikatakannya , ini dalam rangka kegiatan konservasi bagaimana ada kelestarian penyu ini, yang termasuk binatang langka, bisa terjaga dan bisa dinikmati bukan hanya oleh kita saja akan tetapi oleh anak cucu kita, jangan sampai mereka di masa mendatang tidak tahu rupa Tukik (Anak penyu), oleh karena itu kegiatan ini untuk memastikan agar penyu itu tetap ada, dan ada kegiatan nyata untuk konservasinya yaitu dengan cara menangkarkan dan melepasnya lagi ke laut, yang jelas kita akan melaksanakan kegiatan program ini secara kontinyu,” pungkasnya
“Saya Dandim Imanda juga sangat bersyukur pada kesempatan ini melaksanakan kegiatan pelepasan tukik (Anak Penyu) sebanyak +-5000 ekor, untuk melestarikan dan mempertahankan ekosistem biota laut kita. “Dengan pelepasan Tukik di Pantai Jalur Gaza ini salah satu upaya dini untuk mencegah punahnya populasi habitat Tukik (anak penyu) dan kita berupaya untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan menjaga populasi habitat penyu di Pulau Solor Selatan di pantai Jalur Gaza. “Tutupnya
Sebelumnya, Ibu Theresia, Selaku ketua Kelompok Maswas Tukik menjelaskan bahwa peluang hidup tukik ini sangat sedikit yaitu rata-rata hanya satu persen saja dari sekian banyak yang dilepaskan ke laut lepas. “Katanya,
Lanjut Ibu Theresia ancaman keberlangsungan hidup tukik ini, selain dimangsa ikan, ancaman bertahap hidup tukik juga datang dari oknum masyarakat yang kerap mengambil telur tukik untuk dikonsumsi.
“Hanya satu persen yang mampu bertahan hidup, selebihnya mati dan dimangsa oleh ikan dilaut lepas, serta juga bisa dari ulah oknum masyarakat yang terus berburu telur penyu, “pungkasnya.
Turut Hadir dalam kegiatan, “Dandim 1624/Flotim, Letkol Czi Imanda Setyawan, S.T., M.I.P, Danramil 1624-05/Solor, Kapten Inf Jhon Andreas Repi, Camat Solor Selatan an. Yoseph Damian Klodor, Kepala Desa Kenere an. Mikael Koliwutun Klodor, Pemilik Lahan Pantai Jalur Gaza Desa Suleng Waseng Kec. Solor Selatan Bapak Benediktus Tada Krowin, Tokoh Masyarakat Bapak Wilhelmus Wokadewa Melu, Pemilik Tempat wiasata dan Ketua Pok Maswas Tukik Ibu Theresia, Kelompok Maswas tempat wisata Pantai Jalur Gaza.”(Pendim 1624/Flotim).