Lidik News.Com | Lewoleba –
PLAN Internasional-Indonesia Program Implementasi Area (PIA) Lembata merespon kebijakan pemerintah Lembata atas kebijakan Belajar Dari Rumah (BDR) akibat pandemi Covid-19 dan keterbatasan jaringan internet dengan memberikan Handy Talkie (HT) ke lima sekolah di wilayah gugus 1 Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Senin (08/03/2021).
Kepala SMAN 3 SATAP Hamahena, Yustinus Mado, S.Ag menjelaskan berkat kerja sama dan saling koordinasi antar kelima sekolah untuk mencari solusi belajar dari jarak jauh akibat dampak pandemi Covid-19 dan keterbatasan jaringan internet sehingga PLAN Internasional-Indonesia PIA Lembata berkenan memberikan bantuan HT sebagai media belajar luar jaringan (luring).
“yang melatarbelakangi sampai kita berpikir untuk pembelajaran model baru dengan radio HT ini sebenarnya pandemi Covid-19 ini. Ketika pandemi ini, pembelajaran di sekolah bukannya kita batal tetapi kita mencari format baru”, ujar Yustinus Mado yang juga adalah ketua panitia serah terima HT dari PLAN PIA Lembata.
Yustinus mengenang selain dampak pandemi Covid-19, jaringan internet juga sangat berpengaruh terhadap proses Belajar Dari Rumah hingga di suatu kesempatan di akhir tahun 2020 ketika pihak PLAN Internasional PIA Lembata dan rombongan dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga berkunjung ke SMAN 3 SATAP Hamahena, pasca erupsi gunung Ile Lewotolok, dirinya sebagai kepala sekolah meminta pengadaaan sebuah media belajar di luar jaringan.
“waktu PLAN dan dinas (PKO) datang, saya bilang saya ini sedang berpikir kalau bisa ada satu media biar kami luring (luar jatingan) karena kesulitan juga jaringan. Ini tidak bisa daring (dalam jaringan) ini. Jaringan internet di sini kan tidak bisa, kecuali tempat-tempat tertentu tetapi itu pun kalau keluar tiga langkah kan hilang”, beber Yustinus.
Dirinya saat itu berharap agar sekolah yang dipimpinnya dan keempat sekolah lain bisa dibantu dengan radio lazimnya yang memiliki stasiun. Tetapi dirinya pula yang membantah akan fasilitas mendirikan stasiun karena keterbatasan dana. Harapan Yustinus ditanggapi oleh pihak PLAN Internasional-Indonesia PIA Lembata yang akan memberi HT.
Tak cukup sampai di situ, Yustinus menginginkan setiap kelas memiliki frekuensi masing-masing. Lantas kebetulan ada petugas dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) menanggapi bahwa frekuensi radio yang diharapkan oleh Yustinus bisa dibuat tetapi di bawah frekuensi umum milik pemda Lembata yaitu frekuensi Siaga Erupsi Ile Lewotolok.
“itu gampang Bapa. Kita pakai frekuensi umum Pemda, Siaga Erupsi Ile Lewotolok. Dan itu kita semua tergabung di situ dan itu kita semua bisa pakai, tidak hanya SMP tetapi SD juga” kenang Yustinus mengulangi penjelasan dari PRB.
Sementara itu, Yustinus menyampaikan kehadiran HT bantuan ini sangat membantu proses belajar dari rumah karena HT ini multi arah sehingga dirinya sebagai kepala sekolah juga dapat memantau langsung proses belajar audio visual tersebut.
Sementara itu, Deputi PLAN Internasional-Indonesia PIA Lembata, Kornelis Sabon Ola memaparkan alasan objektif memilih kelima sekolah di Kecamatan Ile Ape Timur sebagai sasaran penerima bantuan HT sebagai media belajar luar jaringan di tengah pandemi Covid-19 ini adalah sulitnya akses jaringan internet.
“situasi belajar dari rumah banyak kendala yang dialami oleh para guru, siswa dan orang tua terlebih di daerah-daerah yang tidak memiliki signal. Melihat kondisi ini, PLAN Internasional-Indonesia melalui program humanitarian and reliance programs melakukan analisa untuk menemukan media pembelajaran yang menudukung anak-anak yang berada di daerah tanpa jaringan seperti di sini. Sehingga PLAN melalui program ini mengadakan perangkat media pembelajaran HT untuk membantu guru dan anak-anak di sini untuk melakukan proses belajar mengajar”, ujar Kornelis.
Kornelis menyampaikan bahwa dengan adanya HT tersebut guru bisa mengajar dari sekolah dan siswa bisa belajar dari rumah secara kelompok sesuai pembagian dari masing-masing sekolah dengan mengikuti protap kesehatan Covid-19. Setiap kelompok mendapatkan satu HT sebagai perangkat media belajar.
Penyerahan HT secara simbolik di depan halaman SMPN 3 SATAP Hamahena ini diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga. Silverter Samun, S.H atas nama Bupati Lembata Eliatser Yentji Sunur.
Sil Samun menyampaikan terima kasih kepada PLAN Internasional PIA Lembata yang telah memberikan solusi tentang pembelajaran luring ketika ada kendala jaringan internet dan pandemi Covid-19.
“saya ucapkan berterima kasih kepada manajemen PLAN Indonesia yang telah memberikan solusi tentang pembelajaran luring karena ada kendala jaringan internet”, ucap Sil Samun.
Kesempatan ini pula, Sil Samun menegaskan kepada dinas Kominfo Lembata yang saat ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Dinas Kominfo Lembata, Stanislaus Kebesa Langodai, S.Sos, M.Ap agar segera mendirikan jaringan internet di wilayah gugus 1 Kecamatan Ile Ape Timur tersebut.
Adapun kelima sekolah tersebut yakni SD Inpres Hamahena, SD Negeri Lamau, SD Katolik Ebak, SD Katolik Atawatung, dan SMP Negeri 3 SATAP Hamahena.
Penulis : Son
Editor. : Roy