Lidik News.Com | Lewoleba – Dalam kunjungan kerja (Kunker) bersama rombongan Forkopimda Kabupaten Lembata serta sejumlah Pimpinan OPD Lembata dengan melintasi jalan Trans Ile Ape yakni kecamatan Ile Ape Timur dan Ile Ape, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur Kunjungi Warga terdampak pasca erupsi Ile Lewotolok pada beberapa pekan lalu.Pantauan media ini Selasa (12/01) Bupati Sunur turun bersama pimpinan Forkopimda dan sejumlah OPD guna memastikan situasi terkini di dua kecamatan yang terdampak taburan vilkanik gunung Ile Lewotolok.
Tak hanya itu Bupati Sunur dan rombongan mengecek warga dan tokoh masyarakat disetiap desa pada kunjungan kerja kali ini.
Lebih jauh dalam pesan penting Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, menyampaikan kepada warga masyarakat yang ada dan sempat hadir saat itu bahwa saat ini Ina Ama semua harus kuat dan tegar menghadapi situasi saat ini dimana kita ditengah bencana, bencana Ile Lewotolok dan Pandemi COVID-19 ,” ujarnya.
Untuk itulah saya mengajak Ina Ama semua agar tetap selalu berwaspada terhadap aktifitas gunung Ile Lewotolok yang sedang melanda kabupaten kita dan juga pesan penting Sunur mengajak bahwa saat ini kita dalam kasus global virus Corona.
Lebih jauh Sunur mengutarakan isi hatinya agar masyarakat harus selalu mawas diri ditengah Pandemi COVID-19 dan selalu mengikuti protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh negara dan pemerintah kepada kita sekalian.
Bupati Sunur juga menjelaskan kepada warga masyarakat agar kalau bisa disetiap desa dibangun kembali pos kamling dan posko untuk pencegahan COVID-19 pasalnya beberapa hari kemarin ada warga Lembata yang telah meninggal dunia karena terserang wabah mematikan virus Corona ini.
Menurut Bupati Sunur, pasca pengungsian akibat erupsi Ile Lewotolok, dirinya yakin warga mengalami kesulitan menanam dan bukan gagal tanam hal ini disampaikan saat berada didesa Waimatan Kecamatan Ile Ape Timur yang hadiri oleh camat dan para kepala desa maupun warga masyarakat lainnya.
Saya yakin ini ada persoalan tanam. Nanti kita atur untuk menangani ancaman kelaparan di Ile Ape dan Ile Ape Timur. Kita kaji apa saja yang akan dipersiapkan. Masalah tanam disebabkan warga rata-rata petani masih mengungsi saat hujan sudah mulai turun. Selain itu, warga tidak diperbolehkan menanam hingga 3 Km dari puncak,” tegasnya .
Sunur menegaskan agar warga jangan panik soal pangan karena sudah disiapkan sebanyak 100 ton beras untuk Ina Ama semua jika masih kurang saya akan koordinasi bersama gubernur bahkan sampai ke bapak presiden,”pungkasnya.*(Oy)