Lidik New.Com | Lewoleba – RL (43) warga asal kota Lewoleba adalah saudara kandung pasien Corona yang meninggal dunia ,mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa terhadap pihak pemerintah dalam Penanganan gugus tugas COVID-19 pada Minggu (10/01).Hal ini dikemukakan saat dirinya tau bahwa Almarhumah terkonfirmasi positif COVID-19.
RL mengutarakan kepada media ini bahwa pada dasarnya atas peristiwa ini kami keluarga menerima dengan ikhlas hanya saja penyampaian kepada kami kenapa baru sekarang kalau almarhumah dinyatakan COVID-19,”ujarnya.
Lebih jauh anak kandung RH (24) juga sangat kecewa kenapa baru sekarang disampaikan kalau almarhumah dinyatakan COVID-19 ,
Jika memang demikian kenapa saya bersama kakak dan adik serta cucu yang hidup dalam satu rumah yang mana kami sangat kontak erat sudah bersentuhan langsung sampai dengan detik ini kok masih dibiarkan,pada dasarnya saya bersama kakak dan adik siap untuk di Rapidtes ataupun diswab ,”tegasnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa kejadian terhadap Almarhumah merupakan pukulan bagi keluarga, sikap pemerintah dalam hal ini tim medis tidak menyampaikan secara jujur ,”kenapa baru sekarang disampaikan kalau Almarhumah terkonfirmasi positif COVID-19,saya hanya mau bilang bahwa Almarhumah menderita sakit gula darah kering dan sudah menahun jadi mungkin karena ada sakit bawaan makanya saat di swab positif.
Kronologi bahwa dengan riwayat atau rekam medik saat ini Almarhumah menderita sakit gula darah kering dari 2009 silam dan berjalan kurang lebih masuk 8 tahun, pada tanggal 5 Januari samapai 8 Januari Almarhumah dirawat di RS.Bukit dan dinyatakan oleh dokter bahwa Almarhumah sudah mulai membaik gula darahnya dan dipulangkan untuk dilakukan pengobatan lanjutan karena Almarhumah pernah jatuh .
Sementara pada tanggal 9 Januari sekitar pukul 13.00 WITA Almarhumah mengeluh sesak pernapasan dan langsung dilarikan ke RS.Damian Kelurahan Lewoleba Barat Kecamatan Nubatukan dan disarankan bahwa Almarhumah kalau bisa di rujuk ke RS.umum Dr.TC Hillers Maumere dikarenakan ada ginjal yang bermasalah yang diderita oleh Almarhumah untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencuci darah .
Saat berada kurang lebih enam jam di RS.Damian Almarhumah sangat gelisah kemudian langsung di Sawab dan diketahui kalau Almarhumah terkonfirmasi positif Corona,para petugas medis RS.Damian pun mengarahkan kalau bisa Almarhumah dibawa ke RSUD Lewoleba pada pukul 19.00 WITA ,hingga siang tadi pada pukul 11.00 WITA Almarhumah meninggal dunia tepat di RSUD Lewoleba , tak hanya itu tontonan yang tak menarik sontak diperlihatkan oleh para petugas satgas COVID-19 bahwa kami keluarga diminta 4 orang untuk memikul jenazah , yang saya pertanyakan kenapa harus kami kalau Almarhumah ini positif COVID-19 kan ada petugas dan setau saya bahkan sampai ke pemakaman juga ditangani oleh satgas COVID-19″pungkasnya.*(Oy)