Lidik News.Com | Lewoleba –
Hingga tahap ketiga status tanggap darurat erupsi Ile Lewotolok, bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi masih terus berdatangan. Bahkan kali ini, bantuan datang dari sejumlah warga asing seperti Amerika Serikat, Inggris bersama sejumlah donatur dari Jakarta.
Melalui Yayasan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bensa Ema, belasan warga Amerika, Inggris dan Jakarta ini memberikan donasi bagi warga Lembata terdampak erupsi Ile Lewotolok.
Bantuan jenis sembako oleh Yayasan Bensa Ema telah diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Lembata melalui Posko Utama Tanggap Darurat Erupsi Ile Lewotolok, Rabu 24 Desember 2020.
Paket sembako tersebut antara lain 290 Kg beras, 720 butir telur ayam, 17 box besar mie telur dan 60 liter minyak goreng.
Petrus Ame, salah satu pegiat Yayasan Bensa Ema menjelaskan, Kepada media ini bahwa pihaknya berterima kasih kepada para donator atas bantuan dan atas kepercayaan kepada Bensa Ema untuk menjadi penyalurnya.
“Kami memiliki hubungan baik dengan orang-orang yang punya kepedulian dengan kondisi di sini termasuk yang ada di luar negeri. Seperti Ibu Nelly yang ada di Inggris. Oleh karena itu, setelah mendengar bahwa ada bencana Erupsi di Lembata, mereka sepakat untuk berdonasi dan disalurkan lewat Bensa Ema. Selain dari kedua negara itu, ada juga sebagian dukungan dari jejaring yang ada di Jakarta. Kita sangat menghargai kepercayaan itu, dan terima kasih untuk donasinya bagi warga terdampak. Bantuan berupa sembako itu sudah kita serahkan ke Posko Utama tanggal 24 Desember 2020 ” terang Piter Ame.
Sementara itu, Nelly N. Andon salah satu donatur dari Inggris yang sekaligus mengkoordinir penggalangan donasi menjelaskan, pihaknya tergerak membantu karena melihat kondisi kesulitan masyarakat yang terhimpit dua musibah sekaligus yakni Pandemi Covid 19 dan Erupsi Ile Lewotolok.
“ Ketika dunia berduka karena Covid 19, saudara-saudara kita di Lembata berduka yang lebih dalam, karena saat mereka berjuang memerangi covid 19, mereka juga dihadapkan dengan letusan gunung api Ile Lewotolok yang mengancam keselamatan penduduk, sehingga mereka tidak mudah melakukan aktivitas sehari-harinya dengan bebas. Susah membayanglan betapa banyaknya duka yang mereka hadapi saat ini.
Ketika banyak di antara kita bersedih, hanya karena tidak bisa bertemu kelurga dan berpesta pora tanggal 25 Desember merayakan natal akibat Covid 19, mereka mengalami lebih dari itu.
Kami serombongan ibu-ibu dari UK, USA dan Indonesia menyisihkan sedikit uang kantong kami untuk mengirimkan sedikit sembako untuk meringankan penderitaan mereka. Semoga bermanfaat bagi mereka yang terkena dampak musibah ini. “ tutur Nelly N. Andon, melalui pesan whatsapp yang diteruskan Piter Ame kepada media ini.
Nelly Andon adalah seorang ibu yang mengkoordinir sejumlah rekannya di ketiga negara termasuk Indonesia untuk membantu pengungsi di Lembata. Uniknya, mereka semua adalah ibu-ibu.
Selain menyalurkan bantuan dan warga kedua negara tersebut, Bensa Ema juga sebelumnya sudah menyalurkan sejumlah paket sembako kepada para pengungsi melalui komunitas Kopral Lembata. Bantuan yang datang dari mitra kerja Yayasan Bensa Ema di Jakarta ini, menyasar langsung sejumlah kelompok pengungsi melalui relawan Kopral.
Penyaluran sejak 8 Desember 2020 bersama relawan Kopral ini sejumlah pengungsi antara lain 33 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Waowala, 93 Kepala Keluarga (KK) dari Desa Amakaka dan 17 KK dari Desa Tanjung.
Bensa Ema adalah yayasan yang bergerak dalam pendidikan non formal. Lembaga yang berkedudukan di Desa Lamahowong Kecamatan Solor Barat Kabupaten Flores Timur ini, hingga kini masih membangun komunikasi mitra kerja untuk dukungan lain yang mungkin dibutuhan para pengungsi.
Penulis : Engky
Editor : Roy