LIDIK NEWS. COM | LEMBATA – Dana Pemulihan Ekonomi Nasional yang digelontorkan oleh PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebagai dana pinjaman yang diajukan oleh Pemda Lembata. Dihimpun media ini, sudah ada 50 ruas jalan yang akan siap dikerjakan oleh para kontraktor di Kabupaten Lembata. Dari 50 ruas jalan itu yang sudah dilelangkan sekitar 44 ruas. Hal ini disampaikan oleh Aloysius Muli Kedang, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang saat di jumpai awak media, Selasa, (16/08/22).
Aloysius Muli Kedang menambahkan, bahwa ada beberapa ruas jalan yang gagal lelang, akan tetapi sudah dilelangkan kembali.
” Sementara, untuk tiga (3) ruas yang gagal lelang itu masih dalam proses lelang ulang, “ungkap Aloysius Muli Kedang.
Diwaktu yang sama Muli Kedang melanjutkan, pada tiga ruas jalan dananya cukup besar, akan tetapi masih terkendala pada saat perencanaan konsultan. Karena perencanaan konsultan dalam seleksi umum sehingga membutuhkan waktu panjang, sekitar dua (2) bulan, sehingga sekarang dalam tahapan proses penanganan untuk proses tiga paket tersebut.
Sementara total Nilai 35 M, akan dikerjakan dengan rincian titik pelaksanaannya dari ruas jalan simpang lima (5) Wangatoa, Puor 17,5 M, sedangkan untuk dua (2) ruas lainnya berada di ruas jalan Waikomo, Lerek dengan dana 23 M.
Aloysius Muli Kedang selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lembata menekankan dalam harapannya, beberapa poin penting bahwa ini merupakan pekerjaan dana pinjaman daerah yaitu PEN, kegiatan PEN adalah bagian dari kebutuhan masyarakat, oleh karena itu terkait dengan sarana prasarana transportasi jalan memang sangat vital ,sehingga dengan adanya dana pinjaman ini, hasil pekerjaan itu bisa memenuhi persyaratan baik dari sisi kualitas maupun dari sisi kuantitasnya.
“Semua pihak termasuk teman-teman wartawan untuk bisa turut serta dalam pengawasan pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang maksimal, “tegas Muli Kedang.
Bagi para kontraktor dalam melakukan pekerjaan ini, yang sudah melakukan tanda tangan kontraknya agar segera melaksanakan eksen di lapangan, pasalnya keterbatasan kontraktor yang memiliki AMP dalam mendapatkan pekerjaan dimaksud, maka setiap paket pekerjaan itu harus dimonitor setiap hari, tambah Kadis PUPR.
Aloysius juga meminta kepada kontraktor yang mengerjakan ruas jalan yang ada dalam dana pinjaman daerah (PEN) agar segala kendala dapat dikomunikasikan dengan baik, sehingga jika ada kendala maka akan secepat mungkin dicari jalan keluar sehingga pada akhir tahun nanti kita tidak terlambat dengan waktu yang ditentukan.
Soal mutu dan kualitas itu harga mati, olehnya itu harus ada keseriusan masing-masing pihak baik itu pelaksana maupun pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan yang bersumber dana dari PEN dan harus betul-betul kita maksimalkan. Dalam pekerjaan ini, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terkait dengan sarana prasarana jalan ,kita harus memenuhi aturan yang mengatur pada pelaksanaan PEN. Baik itu kualitas dan kuantitas harus sesuai dengan kontrak yang sudah ditandatangani.*(red)