LIDIK NEWS. COM | LARANTUKA – Kabupaten Flores Timur sebelumnya menyatakan gagal menjadi tuan rumah dalam ajang bergengsi El Tari Memorial Cup (ETMC) yang akhirnya Kabupaten Lembata menjadi tuan rumah, kini dihadapkan dalam polemik baru.
Polemik baru tersebut yakni tidak ada anggaran alias kantong kosong atau kas nol rupiah di tubuh Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (ASKAB PSSI) Flores Timur.
Ironisnya, tidak ada anggaran pada organisasi ASKAB PSSI Flores Timur hingga terancam tidak bisa berlaga di ajang bergengsi Liga III El Tari Memorial Cup (ETMC) karena tidak bisa merekrut dan menyiapkan perlengkapan pemain hingga biaya transportasi.
Sungguh miris, diketahui sebelumnya bahwa Piala bergengsi Liga III itu dalam sejarah Perseftim telah berhasil menaklukkan squad yang ada pada era itu dan Piala asli ETMC berada di rumah besar Kabupaten Flores Timur. Tentunya ini menjadi perjuangan yang keras saat itu sehingga tim Perseftim di kala itu mampu membawa kejuaraan sebanyak 3 kali hingga mampu menorehkan sejarah yang layak bagi semua Kabupaten yang berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saat ini menjadi perhatian menarik bagi pecinta si kulit bundar yang berada di Kabupaten tua Flores Timur bahwa organisasi ASKAB Flotim tidak memiliki anggaran. Aneh bin ajaib perhelatan laga akbar ETMC di Kabupaten Lembata ini sejumlah Kabupaten lain sudah mengalokasikan anggaran mereka kepada ASKAB dan sudah melakukan proses penjaringan para pemain untuk mengharumkan nama Kabupaten mereka sendiri. Namun menariknya di Kabupaten Flores Timur ini menjadi sorotan publik bahwa kenyataannya tidak ada anggaran di tubuh ASKAB Flotim.
Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Kabupaten Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (ASKAB PSSI) Flores Timur, Yosep Tua Dolu, Selasa (9 Agustus 2022) kepada Sejumlah awak media yang mendatangi Sekretariat Askab di Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
“Sampai saat ini tim Perseftim belum disiapkan secara baik, apalagi kami mengalami kendala-kendala teknik seperti persediaan anggaran yang saat ini kosong. Dalam posisi saat ini kas nol rupiah, ini yang menjadi kendala utama sehingga terlambat semua tahapan-tahapan,” ucap Yosep Dolu.
Menurut Yosep Dolu, anggaran yang dibutuhkan dalam mempersiapkan diri maju di ajang ETMC Lembata minimal sebesar Rp.300 juta lebih.
“Kami butuhkan anggaran sebesar 300 juta lebih. Anggaran ini akan digunakan untuk perlengkapan pemain dan operasional tim Perseftim dalam mempersiapkan diri maju ke ETMC tersebut,” jelasnya datar.
Ketua ASKAB juga berencana segera bertemu Penjabat Bupati Doris Rihi, agar dapat mengintervensi anggaran sehingga tahapan seleksi pemain dapat segera dilakukan mengingat waktu semakin dekat.
“Langkah awal ASKAB bersama Official melakukan kunjungan tatap muka dengan Pejabat Bupati untuk menyampaikan anggaran persiapan serta kebutuhan dana untuk tim Perseftim dalam mengikuti ETMC di Kabupaten Lembata. Kami berharap Pemerintah Kabupaten Flores Timur tanggap cepat akan hal ini,” tegas Yosep.
Terpisah, Sekda Kabupaten Flores Timur, Paulis Igo Geroda, saat dikonfirmasi, Minggu (14 Agustus 2022) mengatakan anggaran penetapan APBD 2022 belum memperhitungkan ETMC.
“Anggaran penetapan APBD 2022 belum memperhitungkan ETMC karena masih pandemi tapi kalau tetap jalan pemda sudah siapkan dalam perubahan APBD yang akan diajukan Pemerintah tanggal 29 ini,” jelas Sekda singkat.
Sementara itu, perhelatan piala ETMC tahun 2022 dalam ajang sepak bola Liga III Itu sesaat lagi akan dimulai pada 9 September mendatang.***