LIDIK NEWS.COM | LEMBATA – Gunung api Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang erupsi semenjak tahun 2020 lalu hingga hari ini masih terus mengalami Letusan demi letusan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan aktivitas Gunung Ile Lewotolok kembali mengalami peningkatan pada Minggu (24/04).
Dalam periode pengamatan pukul 00:00-06:00 WITA secara visual teramati ada 2 kali letusan dengan tinggi 300-400 meter dan warna asap kelabu.
Asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-400 meter di atas puncak kawah.
Dari 2 kali letusan tersebut mengalami kegempaan dengan amplitudo 9-12.5 mm dan durasi 44-50 detik.
Pada periode pengamatan kali ini juga terekam gunung Ili Lewotolok mengalami hembusan sebanyak 18 kali dengan tingkat kegempaan pada amplitudo 2.3-8.8 mm dan durasi 28-68 detik.
Atas peningkatan aktivitas status gunung Ili Lewotolok kembali di naikan ke level III yakni level siaga.
Masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki, wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktifitas di dalam radius 3 km dari puncak atau kawah gunung.
Untuk masyarakat desa Jontona diminta waspada potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak atau kawah gunung.
Peningkatan aktivitas gunung ini juga mampu mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya sehingga masyarakat di sekitar gunung agar selalu menyiapkan masker penutup hidung dan perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.
Ditambah abu vulkanik yang hingga saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling gunung maka masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung agar mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.*(red)