Lidik News.Com | Lewoleba – Fransiska Tuto Lurah Lewoleba Tengah merasa terharu pada malam ini bersama warga terdampak pasca erupsi Ile Lewotolok pada 29 November 2020 lalu di kabupaten Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).Malam ini merupakan malam terakhir bersama para pengungsi yang ada di Kantor Kelurahan Lewoleba Tengah.
Fransiska mengatakan kepada media ini Senin ( 08/01/2021 ),bahwa saat ini jumlah pengungsi yang ada di Kantor Lurah Lewoleba Tengah sebanyak 39 KK 143 Jiwa.
Lebih jauh Fransiska menjelaskan untuk para pengungsi yang ada disini selalu mendapatkan perhatian serta pelayanan oleh pemerintah Daerah ( Pemda ) selama mereka berada disini.
Sementara besok nanti mereka akan di pulangkan dan di lakukan seremonial adat karena sudah 2 bulan 11 hari berada di kota Lewoleba tepatnya di posko Kantor Lurah Lewoleba Tengah,”tuturnya.
Fransiska juga mengumumkan kepada warga Desa Jontona yang masih ada bahwa petugas Kesehatan sudah melakukan Foging dari rumah ke rumah guna memastikan keamanan dan kesehatan warga yang hendak pulang nanti karena kita masih dalam kondisi Pandemi COVID-19 maka saya harapkan warga juga selalu mentaati dan mengikuti standar protokol kesehatan yang telah dihimbau oleh pemerintah kepada kita semua hingga dapat memutuskan mata rantai Penyebaran COVID-19,”imbuhnya.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ) Nikolaus Kesawu warga Desa Jontona menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) Lembata dalam hal ini ibu Lurah Lewoleba Tengah dan seluruh pengurus yang ada di lingkup pelayanan satgas bencana tak ada Budi yang bisa kami balas selama kami berada disini,kamipun tak bisa berkata apa-apa hanya kami bilang Pemerintah sudah sangat luar biasa memperhatikan kami selama kami berada di sini,”tutupnya.*(Oi)