Lidik News.Com | Lewoleba – selasa (22/12/2020) Kristianto, Ir., M. Si. Kepala Tim Tanggap Darurat Erupsi G. Ile Lewotolok
PVMBG ( Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ), pada Senin (21/12/2020) dalam rapat bersama Bupati Lembata dan sejumlah unsur pimpinan Forkopimda Kabupaten Lembata dan segenap pimpinan OPD diruang rapat posko utama mengatakan bahwa setelah gunung berapi Ile Lewotolok erupsi pada tanggal 29 November 2020 dari sisi kekuatan letusan tren namun kejadiannya masih sangat tinggi.Letusan dan hembusan gunung Ile Lewotolok sehingga ini juga masih kita waspadai.
Kita mengambil evaluasi bahwa tingkat aktifitasnya masih di level III atau siaga dengan pengecilan pada radius 3km dengan radius awal 4 km plus sektoral masih 4 km yaitu ke arah tenggara himbauan kepada warga agar tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan tetap menggunakan masker karena masih ada potensi – potensi erupsi guna mewaspadai abu erupsi dan bahaya lahar yang berada di gunung ile lewotolok,”ujaranya .
Sementara , ” desa Jontona adalah bagian bukaan dari arah gunung berapi Ile Lewotolok dan itu masih berpotensi awan panas , karena mengarah ke desa ini , tentunya kita merekomendasikan pada daerah yang kita waspadai sementara untuk penetapan wilayah desa yang masuk dalam radius 3km akan kami kaji dan kami bahas dalam waktu dekat ini bersama pemerintah daerah,”lanjutnya.
Hal senada disampaikan oleh Bupati Lembata Eliatser Yentji Sunur,.ST.,MT,. mengatakan sudah jadi radius 3 km tapi ada pengecualian dari beberapa titik itu ada 4 sehingga saya masih menunggu hasil pembahasan bersama PVMBG untuk memutuskan.
Terkait pada pemulangan warga terdampak tentunya kita pemerintah akan melakukan pendekatan secara Budaya maksudnya bahwa melalui Seremonial adat dan pemerintah akan melakukan pembersihan keseluruh desa yang ditinggalkan oleh warga terdampak korban erupsi Ile Lewotolok 29 November 2020 pada beberapa pekan lalu dengan melakukan penyemprotan disinfektan guna memastikan kebersihan tempat sebelum warga masuk dan menghuni .
Hal ini dilaksanakan dimana saat ini kita masih diterpa badai global COVID -19 yang masih meningkat dan masih ada lanjutan masa pengungsi sampai tanggal 26 Desember 2020 dan sambil melihat dan menunggu hasil oleh PVMBG.
Semua pengungsi masih di tenda posko dan kalau pulang pun masih ada masa Transisi dimana pemerintah harus membiayai dengan masa tanggap darurat dalam kesempatan baik tersebut Bupati Sunur juga mengucapakan kepada seluruh pengungsi yang masih berada di kota lewoleba ibu kota Kabupaten Lembata mengucapkan salam Damai Natal buat umat yang menjalankan hari rayanya , Natal itu dilaksnakan dalam hati dan dalam diri kita entah kita dimana saja , tidak masalah intinya hati kita menyambut hari raya dengan baik karena sabar itu damai ,” pungkasnya.